Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Sebut Kawasan Pegunungan di Jateng Punya Potensi Kopi yang Bagus

Kompas.com - 28/01/2018, 21:21 WIB
Labib Zamani

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Gunung-gunung di wilayah Jawa Tengah memiliki potensi kopi yang bagus. Hanya saja potensi kopi yang bagus tersebut belum diolah secara maksimal.

"Problem kita sekarang adalah apa yang kita miliki ini masak enggak bisa jual. Italia itu jago membuat kopi tapi tidak punya kopinya. Kita punya kopinya tapi enggak bisa buat kopi dengan berbagai rasa," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Solo, Jawa Tengah, Minggu (28/1/2018).

Untuk itu, pihaknya akan mendorong para pebisnis kopi yang ada di Jawa Tengah untuk dapat mengolah atau membuat kopi dengan cita rasa khas Jawa Tengah.

Di samping itu, Pemprov Jawa Tengah akan mempromosikan kopi tersebut agar kopi yang dimiliki Jawa Tengah bisa mendunia.

"Harga tertinggi di dunia adalah kopi luwak. Itu harga tertinggi di dunia dan belum ada yang mengalahkan. Saya membayangkan di luar kopi luwak sebenarnya kita punya banyak sekali kopi yang bisa kita dorong," terangnya.

Dia menyebut kopi asal Temanggung dalam salah satu lomba di Jawa Timur berhasil menyabet delapan medali dari 10 yang dilombakan.

"Sekarang mulai membuat festival-festival kopi. Kalau ini bisa kita dorong tentu ini akan luar biasa. Temanggung, Wonosobo ini dua kabupaten yang memiliki potensi kopi di Jawa Tengah yang luar biasa," ungkap Ganjar.

Menurut dia, kopi yang hasil produksi dari dua kabupaten tersebut telah diekspor berbagai negara. Di antaranya Australia, Eropa, Eropa Timur dan lainnya. Bahkan, belum lama Kabupaten Kebumen memamerkan kopi yang dikemas dalam bambu saat mengikuti festival di Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com