Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedan Bukan Lagi Barang Mewah, Revisi Pajaknya Segera Terbit

Kompas.com - 08/02/2018, 14:45 WIB
Pramdia Arhando Julianto,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah mengusulkan revisi struktur perpajakan di industri otomotif salah satunya untuk kendaraan jenis sedan.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya telah meminta Kementerian Keuangan agar merevisi Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk produk mobil jenis sedan.

"Kami akan revisi untuk struktur pajak otomotif termasuk PPnBM sudah kami masukan ke Kementerian Keuangan sehingga sedan tidak lagi jadi barang mewah," ujar Airlangga usai acara Soft Launching CBNC Indonesia di Raffles Hotel, Jakarta, Kamis (8/2/2018).

Menurut Menperin, produsen otomotif dalam negeri tak berminat memproduksi sedan karena ada pengenaan PPnBM.

Baca juga : Industri Otomotif Sambut Penurunan Bunga Acuan Jadi 4,5 Persen

 

Selain itu, masuknya sedan sebagai kategori bawang mewah membuat harga sedan yang diproduksi di Indonesia kalah bersaing dengan produksi negara lain seperti Thailand.

"Dengan demikian kita bisa mendorong produksi sedan di Indonesia. Sehingga sedan tidak lagi jadi barang mewah," jelasnya.

Airlangga mengatakan, saat ini usulan revisi pajak PPnBm sedan masih dibahas dengan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Dia menargetkan revisi tersebut dapat selesai pada kuartal I 2018 dan bisa segera diterapkan.

"Sudah dimasukkan ke Kemenkeu, ini masih dibicarakan. Mungkin kuartal I ini bisa diselesaikan. Sudah masuk dari tahun kemarin," tambahnya.

Baca juga : Zaman Sekarang, Masih Perlukah Beli Mobil?

Sementara itu, Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil domestik hingga akhir 2017 mencapai 1,07 juta unit atau naik 1,6 persen dibanding 2016.

Tahun ini Gaikindo menargetkan penjualan mobil mencapai 1,1 juta unit.

Kompas TV Beberapa mobil yang disita ini masuk kategori mobil mewah, seperti Range Rover oranye dan Toyota Alpard warna hitam ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com