JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi yang dialami oleh sopir bus pariwisata harus jadi perhatian serius mengingat selama ini sebagian besar sopir berada dalam kondisi yang tidak sehat, sementara mereka harus membawa puluhan orang di dalamnya.
Poin ini jadi perhatian pengamat transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno usai sebuah bus pariwisata mengalami kecelakaan di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018).
"Perlu tempat istirahat buat pengemudi angkutan wisata," kata Djoko melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu (11/2/2018).
Djoko menjelaskan, sopir bus pariwisata sering kurang istirahat sehingga membuat mereka mudah mengantuk. Tempat sopir-sopir tersebut beristirahat juga sering kali tidak layak, karena mereka beristirahat di tempat yang seadanya saja seperti di ruang bagasi bus hingga di lapangan terbuka yang hanya beralaskan tikar tipis.
Baca juga: Kecelakaan di Tanjakan Emen, Ini Penilaian Dirjen Perhubungan Darat
Kondisi ini masih bisa ditemui dengan mudah di sejumlah terminal besar di Jakarta, salah satunya Terminal Kalideres. Dari pantauan Kompas.com selama ini, para sopir hanya tidur di ruang bagasi bus dengan kondisi di sekitarnya ramai kendaraan, asap knalpot dari bus dan armada lain, hingga panas menyengat menjelang siang hari.
Dari fakta tersebut, Djoko menekankan pentingnya penyediaan tempat istirahat bagi para sopir. Selain bisa membuat tubuh sopir lebih bugar, kemungkinan perjalanan aman lebih besar ketimbang bus dikendarai oleh sopir yang kelelahan.
Berdasarkan pengecekan pihak Kementerian Perhubungan, bus yang mengalami kecelakaan itu dinyatakan laik beroperasi. Bahkan, bus masih dalam kondisi baik karena baru menjalani uji KIR Oktober 2017 lalu dan termasuk kategori bus premium merek Mercedes, sehingga tidak ada kendala berarti dari sisi armadanya.
Sejumlah pihak berwenang terkait masih menyelidiki lebih lanjut penyebab bus mengalami kecelakaan. Dari kejadian ini, 27 penumpang di dalamnya meninggal dunia dan belasan orang lainnya luka-luka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.