Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyedia Layanan Transaksi Elektronik Artajasa Bakal IPO

Kompas.com - 02/03/2018, 13:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyedia layanan transaksi elektronik PT Artajasa Pembayaran Eelektronis Tbk akan melaksanakan penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO). Artajasa akan melepas sekitar 20 persen sahamnya kepada publik.

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi adalah PT Indo Premier Sekuritas. Adapun yang bertindak sebagai penjamin emisi efek utama adalah PT CLSA Sekuritas Indonesia.

Artajasa akan menawarkan sebanyak-banyaknya 437.505.800 lembar saham atau 20 persen dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Adapun nilai nominalnya adalah Rp 100 per lembar saham.

"Rencana IPO ini adalah rencana strategi perseroan dalam mendukung implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN)," kata Direktur Utama Artajasa Bayu Hanantasena di Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Baca juga : Menkominfo Dorong Startup untuk IPO di Tanah Air

Bayu menjelaskan, industri sistem pembayaran di Indonesia masih sangat menjanjikan. Ini didukung oleh beberapa faktor, seperti tingkat penetrasi layanan perbankan dan keuangan yang masih rendah dan inisiatif pemerintah untuk mendorong pertumbuhan transaksi nontunai.

Selain itu, pertumbuhan transaksi e-commerce juga sangat pesar. Oleh karenanya, imbuh Bayu, Artajasa diharapkan menjadi mitra bagi seluruh industri terkait.

Artajasa menargetkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat diperoleh pada 22 Maret 2018. Masa penawaran umum akan dilaksanakan pada 23 dan 26 Maret 2018.

Sementara itu, pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan dilangsungkan pada 29 Maret 2018.

Baca juga : Transaksi Elektronik Dinilai Mendorong Efisiensi Ekonomi

Sekitar 60 persen dari dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas layanan Artajasa melalui pembelian peralatan dan/atau perlengkapan teknologi informasi.

Sementara itu, 40 persen sisanya akan digunakan untuk memperkuat modal kerja perseroan.

Kompas TV Jiia dibandingkan, angka ini terus membayangi nilai realisasi investasi ke sektor migas senilai 9 miliar Dollar Amerika Serikat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Teten Minta Wajib Sertifikat Halal UMKM Ditunda, Mendag: Kita Harus Latih

Whats New
Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Info Lengkap Syarat dan Cara Membuka Tabungan BNI Haji

Spend Smart
Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com