Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Dorong Koperasi dan UMKM Perikanan Dibentuk di Papua

Kompas.com - 20/03/2018, 15:13 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendorong agar pengusaha perikanan skala kecil di Papua mulai membentuk koperasi serta unit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal itu diminta Susi setelah dirinya menjamin bahwa laut di sekitar Papua kini sudah bebas dari nelayan dan kapal-kapal asing yang selama ini beroperasi secara ilegal di sana.

"Laut Papua yang sudah puluhan tahun lamanya dinikmati asing seperti Tiongkok, Thailand, dan Filipina saat ini sepenuhnya telah menjadi milik Indonesia. Oleh karena itu, sudah saatnya pengusaha-pengusaha kecil membentuk koperasi atau UMKM," kata Susi saat mengunjungi Poltek KP Sorong, seperti disampaikan melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (20/3/2018).

Susi juga mendorong warga dan mahasiswa di Poltek KP Sorong agar bisa jadi pengusaha di bidang kelautan, tidak hanya punya target untuk bekerja sebagai anak buah kapal (ABK). Dia mencontohkan, tidak masalah jika baru memulainya dengan kapal kecil yang panjangnya antara 10 sampai 11 meter saja, karena dengan kapal seperti itu, bisa menangkap hingga 10-15 kilogram ikan per hari.

"Itu sudah lebih baik daripada jadi ABK. Munculkan kewirausahaan di kepala kalian, jangan jadi pegawai-pegawai saja," tutur Susi.

Baca juga : Susi Siapkan Papua Barat untuk Ekspor Produk Perikanan dan Kelautan

Di hadapan para mahasiswa, Susi juga memaparkan bahwa lebih dari 500 kapal asing yang mencuri ikan dan merusak ekosistem laut sudah tidak ada lagi di perairan Sorong dan sekitarnya. Adapun setelah melarang kapal ikan asing beroperasi, Susi kini gencar mensosialisasikan pentingnya penggunaan alat tangkap ikan yang ramah lingkungan kepada nelayan tradisional.

Kompas TV Susi Pudjiastuti mengatakan kalau keprihatinan dia mengenai terumbu karang sekarang adalah untuk terus menjaga laut dari kapal asing yang merusak.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Terkini Lainnya

Kebijakan Kepabeanan dan Cukai 2024 Dukung Visi Indonesia Maju 2045

Kebijakan Kepabeanan dan Cukai 2024 Dukung Visi Indonesia Maju 2045

Whats New
Transformasi LPEI untuk Dorong Ekspor Nasional dan Keberlanjutan

Transformasi LPEI untuk Dorong Ekspor Nasional dan Keberlanjutan

Whats New
Tips Investasi Jelang 2024, Jenis Reksadana Ini Bisa Jadi Pilihan

Tips Investasi Jelang 2024, Jenis Reksadana Ini Bisa Jadi Pilihan

Earn Smart
Anies Ingin Ubah Food Estate Jadi Contract Farming, Mentan Amran: Masih Kita Lanjutkan

Anies Ingin Ubah Food Estate Jadi Contract Farming, Mentan Amran: Masih Kita Lanjutkan

Whats New
'Dealer' Belum Merata Jadi Hambatan Masyarakat Beli Motor Listrik

"Dealer" Belum Merata Jadi Hambatan Masyarakat Beli Motor Listrik

Whats New
GoPay dan Tokopedia Punya Fitur Ramah Penyandang Buta Warna, Ini Cara Mengaktifkannya 

GoPay dan Tokopedia Punya Fitur Ramah Penyandang Buta Warna, Ini Cara Mengaktifkannya 

Spend Smart
Jelang Nataru, Badan Pangan Pastikan Stok Beras dan Gula Aman

Jelang Nataru, Badan Pangan Pastikan Stok Beras dan Gula Aman

Whats New
5 Konglomerat yang Merajai Pasar Minyak Goreng RI

5 Konglomerat yang Merajai Pasar Minyak Goreng RI

Whats New
Keterlekatan Teritorial dalam Koperasi: Tereduksi dan Terabaikan

Keterlekatan Teritorial dalam Koperasi: Tereduksi dan Terabaikan

Whats New
Subsidi Konversi Motor Listrik Naik Jadi Rp 10 Juta, Aismoli Minta Aturannya Segera Terbit

Subsidi Konversi Motor Listrik Naik Jadi Rp 10 Juta, Aismoli Minta Aturannya Segera Terbit

Whats New
Penerbangan Domestik AirAsia Indonesia Pindah ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta mulai 6 Desember

Penerbangan Domestik AirAsia Indonesia Pindah ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta mulai 6 Desember

Whats New
OJK Turunkan Bunga Pinjol Mulai Tahun Depan, Ini Respons AdaKami

OJK Turunkan Bunga Pinjol Mulai Tahun Depan, Ini Respons AdaKami

Whats New
Utang Pemerintah Kini Rp 7.950 Triliun

Utang Pemerintah Kini Rp 7.950 Triliun

Whats New
PGN Sampaikan Upaya Strategis Pengelolaan Gas Bumi Nasional melalui Public Expose 2023

PGN Sampaikan Upaya Strategis Pengelolaan Gas Bumi Nasional melalui Public Expose 2023

Whats New
Intip Bocoran Dividen Final AKR Corporindo Tahun Depan

Intip Bocoran Dividen Final AKR Corporindo Tahun Depan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com