JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diminta untuk mengevaluasi kebijakan impor bawang putih. Pasalnya, impor bawang putih yang dilakukan belum mampu membantu menurunkan harga komoditas tersebut di pasaran.
Direktur Eksekutif Institute fo Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati mengatakan, saat ini lebih dari 50 persen kebutuhan bawang putih di dalam negeri dipenuhi dari impor.
Meski impor bawang putih diterapkan tanpa menggunakan skema kuota, namun dinilai belum mampu membuat harga komoditas tersebut stabil.
"Kebutuhan kita impor, lebih dari 50 persen, bahkan 70 persen ketika tidak panen. Kalau dengan kuota ini yang menyebabkan kelangkaan, karena kongkalikong saja sudah pasti barang langka. Tapi ini saya tidak mengerti penyebab harganya tidak turun apa," kata Enny dalam keterangannya, Kamis (22/3/2018).
Baca juga : KPPU: Harga Bawang Putih Harus di Bawah Rp 30.000 Per Kg
Enny menuturkan, pemerintah harus melusuri secara serius penyebab dari tingginya harga bawang putih di pasaran.
Dia melanjutkan, jika memang murni karena permintaannya meningkat, maka suplainya harus ditambah.
"Akan tetapi yang pasti ini terkait demand dan supply. Kalau ada kenaikan berarti kekurangan di suplai, ini yang harus ditelusuri. Kalau misalnya sistem masih dengan kuota salah satu penyebabnya itu, tapi kalau dengan tarif, mungkin izin impornya yang terlambat. Atau mungkin proses dikarantina lebih lama," jelas dia.
Produksi Lokal
Selain itu, tambah Enny, dengan keterbatasan produksi bawang putih di dalam negeri, saat ini importasi menjadi satu-satunya jalan keluar agar pasokan dan harga tetap terjaga. Meski begitu, Enny berharap impor yang dilakukan tidak sampai membuat petani bawang putih lokal rugi.
"Impor sebenarnya tidak apa-apa asal tidak mengganggu petani kita. Untuk bawang putih porsi impor memang masih besar, karena itu hanya bisa diproduksi di dataran tinggi. Dan itu sudah lama kita impor," pungkas dia.
Baca juga : Mayoritas Impor, KPPU Waspadai Lonjakan Harga Bawang Putih Jelang Ramadhan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.