Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Upaya BRI Halau Kejahatan Skimming ATM

Kompas.com - 23/03/2018, 08:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Suprajarto menegaskan, pihaknya terus berupaya menghalau praktik kejahatan duplikasi kartu debit dengan cara skimming pada mesin anjungan tunai mandiri (ATM).

Suprajarto menjelaskan, saat ini pihaknya meningkatkan intensitas patroli pada mesin ATM dan juga menggunakan teknologi baru guna menghalau terjadinya praktik skimming.

"Kami pasang teknologi terbaru anti-skimming baik di ATM sendiri, dan ada beberapa software yang sebetulnya kita gunakan untuk transaksi," ujar Suprajarto di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Menurutnya, saat ini BRI telah mampu mengetahui jika terjadi transaksi-transaksi yang mencurigakan dan akan langsung dilakukan pemblokiran guna memberikan kemanan dana nasabah.

Baca juga : BRI Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

"Sekarang teknologi kami mampu men-detect, meng-capture yang anomali-anomali dalam transaksi itu, sudah langsung diblok saja," paparnya.

Ganti Uang Nasabah

Dari sisi lain, BRI meningkatkan kerja sama dengan Bareskrim Polri guna mencegah terjadinya kejahatan skimming berulang.

"Sekarang sudah. Kami kerja sama dengan Bareskrim. Tentu Bareskrim akan kerja sama dengan Interpol," ujarnya.

Sementara itu, Suprajarto mengatakan pihaknya telah mengganti seluruh dana nasabah yang telah menjadi korban praktik skimming beberapa waktu lalu, dengan jumlah total dana sebesar Rp 150 juta.

"Semua nasabah yang terkena skimming yang memang terbukti skimming sudah kita ganti. Total Rp 150 juta .Nasabahnya sekitar 30 orang. Yang paling besar memang di Kediri, yang lain itu kecil-kecil," pungkasnya.

Baca juga : Skimming Marak, BI Percepat Migrasi Kartu Debit Berpita Magnetik ke Chip

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu terjadi pembobolan dana sejumlah nasabah BRI di Kediri, Jawa Timur.

Saldo pada tabungan mereka raib dengan besaran yang bervariasi, bahkan ada yang kehilangan hingga Rp 10 juta.

Pembobolan dana nasabah tersebut ternyata merupakan kejahatan perbankan dengan metode skimming dan pencairan dananya dilakukan di luar negeri.

Sebagai informasi, metode skimming adalah pencurian data nasabah pada kartu debit dengan memasang perangkat skimmer pada mesin ATM.

Ahli forensik digital Ruby Alamsyah beberapa waktu lalu menjelaskan, metode skimming sudah biasa digunakan untuk membobol ATM.

Baca juga : Buntut Skimming di Kediri, BRI Blokir Transaksi Luar Negeri Simpedes

 

Caranya dengan memasang alat yang bisa menyalin nomor kartu ATM nasabah serta kamera pengintai PIN Pad di mesin penarik uang.

Pelaku yang sudah mendapatkan nomor kartu dan rekaman PIN kemudian mencocokkannya dengan melihat log waktu pencatatan.

Dari situ, kemudian pelaku bisa memasukkan nomor serta PIN ke kartu ATM kosong dan memakainya untuk mengambil uang.

Kompas TV Puluhan nasabah Bank Mandiri yang menjadi korban skimming melapor ke Bank Mandiri cabang Graha Pena Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com