Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Publikasi Bandara Bintan Baru Mesti Segera Dilakukan

Kompas.com - 23/03/2018, 16:49 WIB
Kurniasih Budi

Penulis


KOMPAS.com - Pengelola diminta proaktif menggandeng maskapai-maskapai nasional dan internasional yang berpotensi beroperasi di Bandar Udara Bintan Baru. Untuk itu, keberadaan landas pacu dan Bandar Udara Bintan Bantu yang saat ini tengah dibangun perlu disosialisasikan ke dunia internasional.

"Semakin awal dipublikasikan, akan semakin baik karena dengan demikian network bisnis-nya sudah terbentuk jauh-jauh hari. Selain itu yang penting adalah koordinasi dalam mendukung safety penerbangan juga sudah bisa tersosialisasikan dengan baik," kata Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso, saat berkunjung ke Bintan (22/3/2018).

Bandara baru ini akan mempunyai panjang runway 3.500 meter sehingga bisa melayani operasional pesawat-pesawat berbadan lebar langsung dari mancanegara.

Keberadaan bandara ini sangat baik untuk menunjang pariwisata di kawasan Bintan, terutama daerah barat yang sudah dikembangkan menjadi kawasan pariwisata internasional.

(Baca: Bandara Swasta Pertama di Indonesia Beroperasi Akhir 2018)

Selain untuk melayani penerbangan wisata domestik dan internasional, bandara tersebut juga diproyeksikan untuk melayani penerbangan pesawat-pesawat yang akan dirawat. Rencananya, kawasan di sekitar bandara akan dikembangkan menjadi aerospace park, di mana akan ada banyak perusahaan Maintenance Repair and Overhaul (MRO) yang beroperasi.

Bandara baru tersebut sudah mendapat izin prinsip dari Dirjen Perhubungan Udara dan izin Penetapan Lokasi dari Menteri Perhubungan. Sementara itu, Izin Mendirikan Bangunan Bandar Udara (IMBB) tengah diproses. Segera setelah IMBB didapat, infrastruktur bandara baik dari sisi darat maupun udara sudah bisa dibangun.

Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso, meminta pengelola Bandara Bintan Baru untuk segera mempublikasikan keberadaan bandara tersebut ke dunia internasional, Jumat (23/3/2018).KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso, meminta pengelola Bandara Bintan Baru untuk segera mempublikasikan keberadaan bandara tersebut ke dunia internasional, Jumat (23/3/2018).

"Nanti, kalau infrastruktur sudah jadi, akan kami lakukan validation approve dan kemudian kami terbitkan dalam Aeronautical Infromation Publication (AIP), yang kemudian akan dipublikasikan secara internasional. Dengan demikian, keberadaan bandara akan bisa diketahui oleh dunia penerbangan internasional," ujarnya.

Bandara Bintan Baru yang akan dikelola oleh inisiator swasta bersama PT. Angkasa Pura 2 merupakan satu-satunya bandara yang dibangun oleh pihak swasta. Keterlibatan swasta dalam pembangunan infrastruktur sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo, yang mendorong pihak swasta untuk turut membangun sarana-sarana konektivitas transportasi, termasuk transportasi udara.

Guna meningkatkan keselamatan penerbangan, pemerintah memutuskan bahwa pengelolaan navigasi penerbangannya di tingkat APP akan dikelola AirNav cabang Tanjung Pinang.

Namun demikian, AirNav cabang di Bantara Bintan Baru akan mempunya ADC secara independen. Sama halnya dengan Bandara Raja Haji Fisabilillah dan Bandara Hang Nadim Batam yang letaknya berdekatan.

Pesawat Airfast yang membawa delapan penumpang dari Bandara Hang Nadim Batam, tujuan Pulau Bawah Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (10/3/2018) sekitar pukul 13.15 WIB melakukan pendaratan darurat.KOMPAS.COM/ HADI MAULANA Pesawat Airfast yang membawa delapan penumpang dari Bandara Hang Nadim Batam, tujuan Pulau Bawah Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau (Kepri), Sabtu (10/3/2018) sekitar pukul 13.15 WIB melakukan pendaratan darurat.

"Di kawasan ini nantinya akan ada tiga runway yang sejajar dari timur ke barat, yaitu runway Bandara Raja Haji Fisabilillah, runway Bandara Bintan Baru, dan runway Bandara Hang Nadim di Batam," ujarnya.

Jarak antar-runway itu hanya sekitar 25 kilometer. Ia menegaskan, perlu dilakukan koordinasi antar-bandara jika ada pesawat yang take off di satu bandara.

Agus menyatakan dirinya sudah lama menganjurkan kepada operator untuk secara berkala melakukan koordinasi antara operator dengan regulator maupun antar-operator sendiri.

PT. Angkasa Pura II yang nantinya berperan sebagai pengelola Bandara Bintan Baru menggelar pertemuan dengan maskapai-maskapai penerbangan nasional dan internasional yang potensial membuka penerbangan ke bandara ini. Pertemuan tersebut diagendakan Jumat (23/3/2018) di Bintan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com