Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Fit and Proper Test" Gubernur BI, Perry Warjiyo Puji Kepemimpinan Agus Martowardojo

Kompas.com - 28/03/2018, 13:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perry Warjiyo menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon Gubernur Bank Indonesia (BI) di hadapan Komisi XI DPR RI, Rabu (28/3/2018).

Perry yang saat ini merupakan Deputi Gubernur BI, akan menggantikan Agus DW Martowardojo yang berakhir masa jabatannya pada Mei 2018.

Dalam kesempatan tersebut, Perry memuji kepemimpinan Agus yang menjabat Gubernur BI periode 2013-2018. Selama lima tahun kepemimpinannya, Perry memandang Agus telah melakukan transformasi yang besar.

"Saya mengagumi kepemimpinan beliau dengan leadership (kepemimpinan) yang kuat, telah melakukan banyak transformasi di BI sejak khususnya tahun 2014," jelas Perry.

Baca juga : Perry Warjiyo Fokus Genjot Pertumbuhan Ekonomi RI Tembus 6 Persen

Ia mengungkapkan, transformasi yang dilakukan Agus antara lain pembangunan bauran kebijakan BI, penguatan organisasi, penguatan sumber daya manusia (SDM) berbasis kinerja, serta penguatan tata kelola. Perry menyebut, secara keseluruhan telah banyak transformasi yang dilakukan Agus.

"Atas nama pribadi dan BI, kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada Bapak Agus DW Martowardojo yang sudah banyak melakukan transformasi di BI," tutur Perry.

Ia menuturkan, dengan amanah baru yang akan diembannya, ia akan melanjutkan transformasi tersebut ke tahap selanjutnya. Tentu saja transformasi itu dilakukan dengan landasan yang kuat.

Perry menyatakan, ia akan membawa BI sebagai bank sentral yang terpercaya, disegani, dan terbaik di antara negara-negara emerging markets (negara berkembang). Ini dilakukan dengan sejumlah transformasi.

Baca juga : Perry Warjiyo: Sejak 2015, Pemulihan Ekonomi Terus Berlangsung

"Transformasi yang ingin kami lakukan bagaimana penguatan organisasi dan proses kerja, strategi BI disinergikan, dan pendelegasian wewenang bisa lebih jelas dan proses lebih efisien," tutur Perry.

Perry pun mengungkapkan, sejalan dengan tuntutan terhadap BI yang semakin tinggi, maka diperlukan pemenuhan SDM profesional dan termotivasi kuat. Ia pun akan mendorong manajemen jalur karier dan perencanaan SDM.

"Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan program BI Institute, pendidikan formal master dan doktor terus dilakukan, kepemimpinan pegawai, penugasan yang lain, serta budaya kerja yang menumbuhkan diskusi, inovasi, dan riset," ungkap Perry.

Kompas TV India misalnya, menerapkan tarif impor CPO 40 persen, padahal tiga tahun lalu hanya 10 persen.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com