Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips Penting Bagi "Freelancer" agar Isi Kantong Tidak Berantakan

Kompas.com - 29/03/2018, 11:00 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Berpindah status dari semula karyawan kantoran menjadi seorang pekerja lepas atau freelancer mungkin menjadi pilihan yang tepat bagi Anda yang membutuhkan fleksibilitas waktu bekerja.

Tidak harus datang ke kantor setiap hari, bebas menentukan kapan Anda perlu bekerja dan kapan Anda ingin menikmati waktu untuk kehidupan yang lain, dan segenap kelebihan lain dari hidup sebagai pekerja lepas. 

Di beberapa negara, menjadi pekerja lepas perlahan menjadi pilihan yang digemari. Di Amerika Serikat sebagai contoh, saat ini tercatat ada 53 juta orang Amerika yang menjadi freelancer.

Berdasarkan studi terbaru Freelancers Union dan Elance Desk, angka itu mencapai 34 persen dari total jumlah angkatan kerja di negeri paman sam tersebut. Mereka kebanyakan berprofesi sebagai desainer, penulis, editor dan penerjemah.

Baca juga : Wiraswasta dan Freelancer Lebih Bahagia daripada Karyawan, Benarkah?

Studi itu menyebut, sebanyak 80 persen responden mengaku berhasil mencetak penghasilan yang lebih besar walaupun berprofesi sebagai freelancers ketimbang saat mereka menjadi karyawan kantor. Bagaimana di Indonesia?

Menjadi seorang freelancer artinya Anda tidak lagi mendapatkan gaji rutin dari pemberi kerja dan keuntungan-keuntungan lain mulai dari tunjangan biaya transport, tunjangan asuransi kesehatan sampai iuran pensiun.

Maka itu, dari sisi finansial, Anda perlu mempersiapkan dengan seksama sebelum memutuskan banting setir menjadi seorang pekerja lepas. Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda persiapkan seperti dirangkum oleh HaloMoney.co.id dari berbagai sumber terpercaya:

1.Ketahui nilai Anda

Menjadi seorang freelancer berarti Anda “menjajakan” skill dan expertise sendiri, Anda menciptakan pasar sendiri agar ada orang mau membeli jasa dan keahlian Anda. Nah, sebelum memutuskan terjun sebagai pekerja lepas, terlebih dulu mulailah meriset berapa harga pasaran jasa di segmen yang bakal Anda geluti.

Baca juga : PayPal: 58 Persen Freelancer di Asia Tenggara Pernah Tak Dibayar atas Pekerjaan Mereka

Misalnya, Anda ingin jadi penulis lepas. Terlebih dulu, risetlah berapa, sih, harga jasa sebagai penulis saat ini. Jadikan itu sebagai masukan untuk menentukan berapa harga jasa Anda yang sepadan. Anda perlu mencari titik temu berapa potensial harga jasa yang bisa dia tetapkan dan berapa nilai pengeluaran kelak.

Mengutip Nerdwallet.com, Anda perlu menyesuaikan nilai pengeluaran rutin dengan ekspektasi penghasilan. Nilai pengeluaran rutin di sini termasuk, biaya makan, listrik, air, beban cicilan dan pengeluaran lain.

Sebagai pekerja lepas, Anda tidak lagi memiliki tunjangan asuransi kesehatan dan tunjangan lain yang biasa diterima oleh pegawai. Jadi, jangan ragu untuk memasukkan faktor-faktor kebutuhan itu untuk menentukan harga jasa.

Memang, Anda juga perlu memikirkan untuk menentukan harga jasa yang kompetitif sehingga bisa mendapatkan klien. Tapi, jangan memaksakan diri memasang harga terlalu rendah untuk itu. Pada akhirnya, seorang klien yang baik akan paham harga yang dia bayar sepadan dengan kualitas jasa yang Anda berikan.

2.Biasakan memakai kontrak kerja

Tidak sedikit pekerja lepas yang mendapatkan masalah ketika tiba saatnya “gajian”. Pembayaran klien terlambat, tarif tidak ada pembaharuan, permintaan klien terlalu banyak hingga menguras jam kerja Anda lebih dari seharusnya tanpa hitungan lembur, dan lain sebagainya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com