KOMPAS.com - Setiap karyawan memiliki hak yang harus dipenuhi perusahaan tempat ia bekerja. Salah satunya adalah cuti kerja. Karyawan berhak mendapat cuti kerja tahunan setidaknya 12 hari.
Cuti ini bisa diajukan kapan saja asalkan cuti yang diambil karyawan tidak melebihi batas waktu yang sudah ditentukan, kecuali jika ada urusan yang sangat penting dan menuntut perhatian.
Agar jatah cuti kerja tidak terbuang sia-sia, manfaatkan waktu cuti tersebut untuk urusan-urusan yang benar-benar berharga dalam hidup.
Baca juga : Kemenpan: PNS Dampingi Istri Melahirkan Tak Harus Cuti Sebulan
Apa saja itu? Dikutip dari Cermati.com, berikut ini adalah urusan-urusan yang perlu memanfaatkan jatah cuti.
1. Saat Akan Melahirkan
Karyawan wanita memang sedikit istimewa dibandingkan karyawan pria. Karyawan wanita berhak mendapat cuti kerja yang lebih saat dirinya hendak melahirkan.
Selain memanfaatkan jatah cuti tambahan, Anda juga harus memanfaatkan jatah cuti 12 hari yang diberikan perusahaan untuk meminimalkan jumlah pemotongan gaji.
Seperti yang kita tahu, karyawan tidak akan menerima gaji saat dirinya terhitung cuti. Oleh karena itu, perkirakan lama waktu cuti yang dibutuhkan pasca melahirkan. Selain mengurangi potongan gaji, Anda juga dapat kembali produktif saat bekerja.
2. Saat Ada Janji yang Tidak Bisa Ditinggalkan
Jadwal cuti bisa dimanfaatkan jika Anda sudah terlanjur berjanji dengan orang lain. Misalnya, saat ingin menghadiri pesta sahabat yang ada di luar kota.
Satu hari saja tentu tidak cukup. Mau tidak mau Anda harus mengajukan cuti setidaknya tiga hari sehingga seluruh rangkaian acara dapat diikuti dengan baik.
Janji-janji lain semisal check up kesehatan juga membutuhkan waktu yang tidak singkat. Apalagi jika tempat check up ada di luar negeri.
3. Saat Momen yang Tidak Tergantikan Datang
Kesempatan untuk berkarier ke jenjang yang lebih tinggi, seperti tawaran interview kerja di tempat lain dan tawaran beasiswa ke luar negeri harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
Kesempatan ini merupakan kesempatan yang sangat langka dan mungkin tidak akan terjadi di hari esok.