Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Bakal Beli Minyak Mentah dengan Mata Uang Yuan

Kompas.com - 02/04/2018, 08:37 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

BEIJING, KOMPAS.com - China dikabarkan segera mengimpor minyak mentah dengan menggunakan mata uang yuan ketimbang menggunakan dollar AS. Ini merupakan salah satu upaya China agar mata yang yuan dapat menjadi mata uang internasional.

Minyak adalah komoditas yang paling banyak diperdagangkan di dunia dengan nilai perdagangan mencapai 14 triliun dollar AS. Angka tersebut setara dengan produk domestik bruto (PDB) China pada tahun 2017 lalu.

Dikutip dari CNBC, Senin (2/4/2018),  seorang sumber yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, sebuah program uji coba pembayaran impor minyak dengan yuan dapat diluncurkan pada paruh kedua tahun ini. Adapun regulator telah meminta sejumlah institusi keuangan untuk menyiapkan penghitungan harga impor minyak mentah dalam yuan.

"Sebagai pembeli terbesar minyak, adalah sebuah hal yang alami bagi China untuk mendorong penggunaan yuan untuk setelmen pembayaran. Ini juga akan memperbaiki likuiditas yuan di pasar global," ujar sumber tersebut.

Baca juga: Jika Tak Ada Cadangan Baru, Minyak Bumi Indonesia Habis dalam 12 Tahun

China merupakan konsumen terbesar kedua minyak di dunia. Pada tahun 2017 lalu, China menggeser AS sebagai importir terbesar minyak mentah di dunia dan permintaan dari China adalah penentu harga minyak global.

Dalam rencana tersebut, China dapat mulai menggunakan yuan untuk membeli minyak dari Rusia dan Angola. Kedua negara tersebut, sama seperti China, berusaha memutus dominasi dollar AS di dunia.

Rusia dan Angola pun merupakan dua pemasok utama minyak ke China. Selain itu, pemasok besar lainnya adalah Arab Saudi.

Rencana tersebut pun sejalan dengan diluncurkannya bursa berjangka minyak mentah pertama di Shanghai, pekan lalu. Banyak pihak memandang bahwa acuan harga minyak Shanghai akan berjajar dengan acuan harga minyak internasional lainnya, yakni Brent dan West Texas Intermediate.

Bursa berjangka minyak di Shanghai menggunakan mata uang yuan.

Kompas TV Sudah satu tahun terakhir harga minyak mentah dunia naik signifikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com