Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maret Beras Deflasi, tapi Harga Masih di Atas HET

Kompas.com - 03/04/2018, 18:49 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan harga beras pada Maret 2018 mengalami penurunan yang berkontribusi pada deflasi untuk kelompok pengeluaran bahan makanan.

Meski begitu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengakui masih ada beberapa daerah yang harga berasnya masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

"Ada beberapa (daerah) yang (harga beras) masih di atas HET, dan ada beberapa yang sudah mencapai HET. Tapi, dari tren itu sudah ada penurunan signifikan," kata Enggar saat ditemui di gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Selasa (3/4/2018).

Enggar sebelumnya menargetkan harga beras di seluruh wilayah akan sesuai dengan ketentuan HET di masing-masing daerah per 1 April 2018. Target itu ditetapkan dalam rangka stabilisasi harga beras menjelang bulan puasa dan Lebaran beberapa bulan lagi yang ditopang oleh pasokan beras dari pemerintah bersama Perum Bulog.

Dia menjanjikan pihaknya akan melihat wilayah yang harga berasnya belum sesuai dengan HET. Namun, untuk menurunkan harga beras ke HET disebut Enggar tidak bisa secara langsung, melainkan dilakukan bertahap.

"HET tidak bisa dicapai langsung dari Rp 12.500 ke Rp 9.450, enggak mungkin, karena perolehan dia sebelumnya cukup tinggi. Mau diturunkan mendadak, enggak mungkin," tutur Enggar.

Selain beras, komoditas lain yang turut menyumbang deflasi dalam kelompok bahan makanan yakni ikan segar dan beberapa jenis sayuran.

Meski begitu, secara keseluruhan kelompok pengeluaran bahan makanan pada Maret mengalami inflasi 0,14 persen dengan andil 0,05 persen terhadap keseluruhan inflasi Maret sebesar 0,20 persen.

Jika dilihat lebih detail, kenaikan harga dalam kelompok bahan makanan terjadi pada komoditas cabai merah (0,07 persen), bawang merah dan bawang putih (masing-masing 0,04 persen), cabai rawit (0,02 persen), dan beberapa jenis sayuran lain (0,01 persen).

Kenaikan harga komoditas tersebut tidak bisa dikompensasi oleh penurunan harga beras sebagai dampak dari panen raya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com