Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moody's Naikkan Peringkat, Darmin Sebut Aneh kalau Ada yang Tak Percaya

Kompas.com - 13/04/2018, 22:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat internasional Moody's Investor Service menaikkan peringkat Sovereign Credit Rating Indonesia dari Baa3 outlook positif menjadi Baa2 outlook stabil. Lalu, apa komentar pemerintah mengenai kenaikan peringkat Indonesia tersebut?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, lembaga pemeringkat internasional selalu mempertaruhkan reputasi mereka apabila akan menaikkan peringkat suatu negara. Kenaikan peringkat pun sebelumnya telah melalui kajian dan pertimbangan yang matang.

"Dia (lembaga pemeringkat internasional) sudah kaji dalam-dalam dan sudah datang ke sini (Indonesia) untuk mengeceknya. Jadi, kita sudah duduk dan melakukan kajian dengan menteri dan BI (Bank Indonesia) atas dasar evaluasi data, informasi, dan lain-lain," ujar Darmin di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (13/4/2018).

Setelah melakukan kajian dan pertemuan dengan pemerintah dan BI, Moody's pun kemudian akan menentukan kenaikan peringkat Indonesia. Moody's pun memberikan laporan pertimbangan keputusan kenaikan peringkat.

Baca juga: Kenaikan Peringkat Tunjukkan Kondisi Ekonomi Indonesia Membaik

Darmin menuturkan, Moody's berpandangan Indonesia secara moneter memiliki kemampuan yang cukup adaptif terhadap situasi. Sehingga, ketahanan moneter Indonesia dipandang dalam kondisi yang baik, resilien, dan dapat dikendalikan.

Demikian pula dengan ketahanan dan adaptasi Indonesia di sektor fiskal dan sektor riil. Dengan segala pertimbangan dan pandangan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa lembaga pemeringkat internasional memiliki kepercayaan terhadap Indonesia.

"Lembaga rating internasional saja percaya. Aneh kalau ada orang yang tidak percaya," ungkap Darmin.

Dalam laporannya, Moody's menyatakan perbaikan peringkat Indonesia didasarkan pada bingkai kerja kebijakan ekonomi yang kredibel dan efektif terhadap stabilitas makroekonomi. Indonesia pun memiliki bantalan finansial, fiskal, dan kebijakan moneter yang penuh kehati-hatian.

Hal-hal tersebut memperkuat keyakinan Moody's terhadap resiliensi dan kapasitas Indonesia dalam menghadapi guncangan. Hasilnya, metrik kredit Indonesia dapat ditempatkan pada level Baa2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com