Orang-orang yang mampu membangun kekayaan jarang sekali yang berprofesi sebagai karyawan. Hampir semua orang kaya berasal dari kalangan wirusaha yang bekerja keras membangun bisnis.
Kalangan kaya juga berasal dari kelompok investor di pasar finansial. “Bila uang bekerja untukmu, kamulah yang mengontrol atas uang tersebut. Sebaliknya bila Anda bekerja untuk mencari uang, Anda justru memberikan kekuasaan pada pemberi kerja Anda untuk mengendalikan,” tulis Kiyosaki.
3. “Bila berkaitan dengan uang, main aman saja, jangan ambil risiko”
Alih-alih berkata demikian, orang kaya justru berujar: Mari belajar mengelola risiko. Perihal mewujudkan kesejahteraan dan kemerdekaan finansial, memang tidak bisa dicapai dalam waktu semalam saja. Ada kerja keras juga dan kemampuan menerapkan strategi akumulasi kekayaan yang tepat.
Misalnya saja, kamu ingin mengakumulasi kekayaan melalui investasi di sebuah produk, apakah itu investasi properti, emas atau investasi saham. Kamu percaya dengan cara investasi di produk-produk tersebut, kekayaan bisa bertambah lebih cepat.
Nah, keputusan itu tidak bisa diambil sekadar menuruti tren atau dengan pertimbangan perasaan semata.
Kamu juga harus mengerjakan “pekerjaan rumah” sebelum berinvestasi atau berbisnis, termasuk di sini adalah menghitung risiko-risiko, biaya dan prospek keuntungan. Apakah investasi atau bisnis tersebut tepat dengan profil risiko kamu, dan lain sebagainya.
Tidak berani mengambil risiko, tidak akan membawa kamu kemana-mana. Tujuan untuk meraih kondisi finansial yang lebih ideal pun sulit tercapai.
4. “Rumahku adalah asetku”
Orang kaya justru berujar sebaliknya: rumah bukanlah aset, dia termasuk liabilitas. Ini bukan berarti kamu tidak perlu membeli rumah, ya. Maksud Kiyosaki, kamu harus bisa membedakan mana yang termasuk aset dan mana yang sebenarnya liabilitas atau biaya.
Salah satu cara membedakannya, menurut Kiyosaki adalah dengan pertanyaan ini: “Bila kamu berhenti kerja hari ini, sebuah aset akan menghasilkan uang sedangkan sebuah liabilitas akan mengambil uang dari kantong kamu. Sangat penting untuk kita memahami perbedaan dua hal tersebut.”
Pada akhirnya, memiliki rumah termasuk hal yang mahal dan nilai sebuah rumah belum tentu selalu naik. Bukan berarti kamu tidak perlu membeli rumah. Tapi Kiyosaki memberi tips, bila kamu ingin rumah yang lebih besar, belilah aset terlebih dulu yang kelak bisa menghasilkan arus kas untuk membayar rumah tersebut.
5. “Belajar yang rajin agar bisa diterima kerja di perusahaan terbaik”
Ini nasihat yang mungkin sering kamu dengar para orangtua. Rajinlah belajar agar bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus dan bergaji besar. Orang kaya tidak pernah berpikir seperti ini.
Justru mereka berujar: “Belajarlah yang rajin agar kamu bisa menemukan perusahaan bagus yang tepat untuk kamu beli.”