Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Phapros Pasarkan Alat Inasunt Untuk Penderita Hidrosefalus

Kompas.com - 27/04/2018, 12:03 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – PT Phapos Tbk, perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi dan alat kesehatan, serius memasarkan alat kesehatan untuk penderita hidrosefalus. Bahkan, produk berupa vivisan telah dipasarkan dan masuk dalam e-Katalog.

Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utama, Kamis (26/4/2018) mengatakan, produksi vivisan saat ini sudah dipasarkan dan masuk di dalam ekatalog. Di Katalog produk ini bernama Inasunt atau VP Shunt.

Alat kesehatan itu, digunakan untuk mengalirkan cairan yang terkumpul di otak, mengurangi cairan berlebih di kepala.

“Alat itu tidak banyak, dan itu sudah dilaunching di katalog. Alat itu kolaborasi Phapros dengan Universitas Gajah Mada (UGM),” ujar Barokah.

Baca juga : Perusahaan Farmasi Phapros Mulai Garap Pasar Kosmetik dan Makanan

Menurut dia, alat inasunt diproduksi dengan lebih mengutamakan konten lokal. Tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam alat Inasunt lebih besar ketimbang impor.

“Itu perlu kami sampaikan, TKDN di Inasunt cukup besar dibanding impor. Itu penting untuk kemandirian alat kesehatan,” ujarnya.

Alat Inasunt sendiri diproyeksi sebagai solusi untuk penderita penyakit hidrosefalus. Penyakit itu yaitu kondisi dimana otak mengalami kelebihan cairan. Jika tidak diobati akan menciptakan tekanan di kepala dan menyebabkan kerusakan otak.

Namun demikian, Phapros masih berhitung untuk mengembangkan alat kesehatan berbasis sel punca untuk pengobatan langsung. Itu karena untuk pengobatan butuh tahapan yang sangat panjang.

Baca juga : Phapros Bagi Dividen Total Rp 87,7 Miliar

Untuk saat ini, Phapros bersama Universitas Airlangga baru memanfaatkan hasil samping dari sel punca untuk anti-aging.

“Masih validasi dengan bahan terkait. Stemsell masih banyak belajar, kita masuk di bisnis, tapi yang resiko rendah. Kita belum siap melakukan bisnis dengan risiko tinggi. Kalau iya dilakukan dengan pusat riset yang siap di luar negeri,” ujarnya. 

Kompas TV Seorang bayi yang baru lahir dua minggu, menderita hidrosefalus dan sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Sorong. Namun karena keterbatasan biaya, ia pun terpaksa dipulangkan dan dirawat di rumah seadanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com