Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Minta BUMN Beli Valas Sesuai Kebutuhan

Kompas.com - 27/04/2018, 19:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comGubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo meminta perusahaan-perusahaan pelat merah alias BUMN untuk membeli valuta asing (valas) sesuai kebutuhan.

Menurut Agus, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait hal itu dalam rangka stabilisasi nilai tukar.

"Apabila kebutuhan valuta asing, mereka (BUMN) tidak masuk ke market spot untuk kebutuhan valasnya," kata Agus di Jakarta, Jumat (27/4/2018).

Dia mengungkapkan, jatuh tempo kewajiban pembayaran oleh BUMN dalam valas biasanya pada bulan November atau Desember. Oleh karena itu, BUMN tidak perlu memiliki valas di pertengahan tahun seperti saat ini.

Baca juga: Gubernur BI Jamin Transisi Kepemimpinan Tak Tambah Volatilitas Rupiah

"Pembelian bisa dilakukan dengan cara forward atau jika ada kebutuhan bisa disesuaikan untuk menghindari tekanan saat kebutuhan dollar AS tinggi," sebut Agus.

Menteri BUMN  ucap dia, sudah menerbitkan peraturan terkait lindung nilai (hedging) secara taat asas dan efisien. Ini tertuang dalam imbauan agar perusahaan pelat merah tidak memiliki risiko nilai tukar karena dinamika pasar.

OJK pun telah menerbitkan perubahan aturan structured product. Agus menyatakan, bank sentral menyambut baik diterbitkannya peraturan OJK tersebut.

"Di aturan itu transaksi call spread itu tidak membutuhkan marjin 10 persen untuk korporasi," jelas Agus.

Beberapa waktu terakhir, nilai tukar rupiah melemah cukup signifikan terhadap dollar AS. Sejak awal hingga 26 April 2018 saja, pelemahan rupiah tercatat sebesar 0,88 persen.

Agus menyebutkan pelemahan rupiah banyak disebabkan oleh faktor eksternal. Selain itu, memang ada pula peningkatan kebutuhan valas, antara lain untuk keperluan pembayaran dividen oleh korporasi.

Kompas TV Dalam jangka pendek, otoritas moneter juga akan mengguyur dollar ke pasar untuk mendinginkan gejolak rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com