Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Rupiah Tinggalkan 14.000 hingga Etatisme di Proyek Infrastruktur

Kompas.com - 15/05/2018, 07:49 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

Baca selengkapnya: Menjawab Twitter Fadli Zon soal Pelemahan Rupiah

3. Buwas Mengaku Tak Ingin Buat Kegaduhan di Bulog

Direktur Utama Perum Bulog Komjen (Purn) Budi Waseso menyadari bahwa semasa belum pensiun dari kepolisian, dirinya kerap membuat pernyataan maupun sikap yang membuat gaduh.

Seperti saat dia menjabat Kepala Bareskrim Polri dan Kepala Badan Narkotika Nasional, dirinya sering melontarkan pernyataan tajam dan kontroversial. Namun Budi memastikan, hal ter

sebut tak akan berlanjut setelah ditempatkan di Bulog. "Kalau saya gaduh, malah rusak semua. Sekarang saya lagi belajar tidak membuat gaduh karena berbeda permasalahannya," ujar Budi di kantor Perum Bulog, Jakarta, Senin (14/5/2018).

Budi mengatakan, jika dulu dirinya berkoar-koar akan memerangi mafia dan bandar narkoba, sekarang dirinya akan lebih kalem. Apalagi Budi tak lagi memiliki kewenangan hukum untuk menindak mafia pangan. Meski tahu beberapa tengkulak yang melakukan kecurangan di pasar, dia menyerahkannya pada proses hukum.

Baca selengkapnya: Buwas Mengaku Tak Ingin Buat Kegaduhan di Bulog

4. "Konsep Infrastruktur di Era Pak Jokowi Bentuk Etatisme..."

Banyaknya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ditugaskan membangun infrastruktur dinilai Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bima Yudhistira sebagai etatisme. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), etatisme diartikan sebagai suatu paham dalam pemikiran politik yang menjadikan negara sebagai pusat segala kekuasaan.

"Sekarang konsep infrastruktur di era Pak Jokowi sebagai bentuk etatisme atau semua ingin dikerjakan BUMN, semua pendanaan dari BUMN, APBN terutama juga masuk ke dalam kontaktor- kontraktor BUMN," kata Bima di Jakarta, Minggu (13/5/2018).

Saat ini, pembangunan infrastruktur mulai dari jalan tol hingga kereta ringan atau LRT dikuasai beberapa BUMN seperti Adhi Karya, Waskita Karya, Wijaya Karya, dan Pembangunan Perumahan (PP).

Baca selengkapnya: Konsep Infrastruktur di Era Pak Jokowi Bentuk Etatisme...

5. Baru 5 Bulan Sudah Punya Belasan Cabang, Kopi Kulo Andalkan Ide "Gila"

Bisnis kopi tengah menjamur di industri kuliner, tak hanya di Jakarta, tapi hampir di seluruh penjuru tanah air. Berbagai kedai kopi berlomba-lomba menciptakan inovasi dan mengeksplorasi ide mereka agar mendapat tempat di hati penikmat kopi.

Salah satu yang menarik untuk dilirik adalah Kedai Kopi Kulo. Baru lima bulan beroperasi sejak Desember 2017, Kedai Kopi Kulo menyabet penghargaan pendatang baru yang paling banyak dipesan via aplikasi Go-Food dari Go-Jek.

Pemilik Kedai Kopi Kulo, Clement mengatakan, cara kedai kopinya bersaing dengan kedai kopi lainnya yakni dengan melahirkan menu-menu unik.

Salah satu menu andalan Kedai Kopi Kulo adalah Avocatto, yakni perpaduan jus alpukat dengan satu shot espresso, ditambah pilihan es krim cokelat atau vanila.

Baca selengkapnya: Baru 5 Bulan Sudah Punya Belasan Cabang, Kopi Kulo Andalkan Ide Gila

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com