JAKARTA, KOMPAS.com - Keamanan pembayaran akan semakin penting bagi wilayah Asia Pasifik yang saat ini tengah gencar melakukan transformasi pembayaran dari tunai ke digital.
"Keamanan dan integritas sistem pembayaran merupakan hal kunci dalam perkembangan perdagangan. Dengan pesatnya evolusi ekosistem pembayaran, dibutuhkan sistem keamanan yang tetap dapat memberikan kemudahan bagi pelanggan maupun merchant," kata Head of Risk Asia Pacific Visa Joe Cunningham dalam keterangan tertulis, Kamis (17/5/2018).
Untuk itu lanjut Joe, Visa telah mengimplementasikan sistem keamanan tanpa menghilangkan kemudahan dan mendorong inovasi teknologi pembayaran.
“Visa berkomitmen untuk memastikan bahwa jaringan kami beroperasi dengan keamanan terbaik dan akan terus mengarahkan industri untuk memanfaatkan berbagai teknologi pembayaran muktahir seperti chip EMV, tokenisasi, dan enkripsi point-to-point," imbuh Joe.
Baca juga: Akselerasi Gerakan Nasional Nontunai, Bank Mandiri Gandeng OVO
Komitmen Visa tersebut tak terlepas dari urbanisasi dan banyaknya pengguna smartphone yang semakin mendorong minat masyarakat Asia Pasifik untuk menggunakan pembayaran digital.
Menurut Joe, saat ini separuh penduduk wilayah Asia Pasifik bertempat tinggal di daerah perkotaan dan lebih dari dua pertiganya atau sekitar 1,3 miliar dari total 1,9 miliar pengguna internet menggunakan smartphone untuk mengakses internet.
"Asia Pasifik adalah pasar dengan nilai pembayaran sebesar 11 triliun dollar AS. Saat ini, lebih dari 55 persen transaksi masih dilakukan secara tunai, sehingga terdapat peluang senilai 6,1 triliun dollar AS yang dapat digarap dari transformasi pembayaran tunai menjadi digital," tutur Joe.
Sementara di Indonesia, sekitar 81 persen transaksi masih dilakukan secara tunai. Namun, dengan meningkatnya penggunaan teknologi pembayaran mobile dan contactless, hal ini akan memperluas penetrasi pembayaran elektronik untuk kebutuhan sehari-hari di berbagai tempat pembayaran seperti di supermarket, restoran, dan bioskop.
“Visa mendukung penerapan standar pengembangan inovasi baru sehingga semua pemangku kepentingan dapat berpartisipasi dan memperoleh manfaat. Kami ingin mendorong penerapan standar yang akan memudahkan semua pihak dalam ekosistem pembayaran untuk mengadopsi dan mengembangkan teknologi baru,” sebut Joe.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.