Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AirAsia Usulkan Terminal 4 Khusus untuk Maskapai Berbiaya Rendah

Kompas.com - 18/05/2018, 04:27 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BANGKOK, KOMPAS.com - Maskapai berbiaya rendah atau low cost carrier (LCC) AirAsia mengusulkan kepada pengelola bandara di Indonesia untuk membuat terminal khusus bagi maskapai seperti mereka.

Usul itu sudah disampaikan kepada PT Angkasa Pura II selaku salah satu pengelola bandara di Indonesia bagian barat.

"Kami bilang ya sudah deh nanti Terminal 4 kalau bisa dibuat sebagai LCC terminal, seperti di KLIA 2, supaya service charge-nya bisa murah," kata CEO AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan saat berbincang dengan Kompas.com di Bangkok, Thailand, Rabu (16/5/2018).

Dendy menjelaskan, usul itu disampaikan karena selama ini kontribusi dari airport tax atau passenger service charge (PSC) terhadap harga tiket pesawat kategori LCC cukup besar.

Baca juga: Begini Kata Menhub Soal Airport Tax yang Naik

Meski di satu sisi PSC akan kembali berupa layanan dan fasilitas bagi penumpang, namun Dendy memandang besarannya bisa lebih rendah lagi jika ada terminal yang khusus ditempati oleh LCC.

Dia memberi simulasi, harga tiket untuk penerbangan AirAsia rute Jakarta-Kuala Lumpur yang paling murah bisa diberikan adalah Rp 590.000. Sementara, airport tax saja untuk penumpang AirAsia rute internasional di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta bisa mencapai Rp 230.000, setara dengan 40 persen dari harga tiketnya sendiri.

"Kan penumpang dari Rp 590.000 ditambah Rp 230.000 jadi enggak menarik lagi deh. Bukan saya mengecilkan AP II, mereka juga ada investasi. Saya enggak mau menyoroti Terminal 3, mereka punya hitungan sendiri, monggo silakan. Mau menaikkan kalau pemerintah sudah setuju, ya kami harus ikuti, karena mereka regulator," tutur Dendy.

Dia mengungkapkan, bila usulnya diterima dan AP II bersedia mendedikasikan Terminal 4 nanti khusus untuk LCC, maka harga tiketnya bisa ditekan sehingga tetap menarik untuk calon penumpang.

Bahkan Dendy membayangkan besaran PSC nanti hanya Rp 100.000, sehingga diprediksi penumpang tidak terlalu keberatan dengan hal tersebut.

"Kalau Terminal 4 bisa dibuat dengan biaya yang lebih murah, penumpang akan merasa oke dengan harganya. Tapi ketika harganya tinggi, secara psikologis kan tidak menarik lagi," ujar Dendy.

Secara terpisah, Vice President Corporate Communication AP II Yado Yarismano mengaku pihaknya belum secara spesifik membahas usulan tersebut. Dia menyebut mengenai Terminal 4, AP II masih fokus membahas rencana awal dan mematangkan hal-hal terkait.

"Belum ada pembahasan mengenai usulan tersebut, kami masih pada tahap desain awal," ucap Yado.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

KKP Gelontorkan Rp 46,6 miliar untuk Teknologi Modern Budidaya Ikan Nila Salin

Whats New
Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Cadangan Devisa Merosot, Bos BI: Enggak Usah Insecure..

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

OJK Cabut Izin Usaha TaniFund, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Emiten Logistik Pertambangan MAHA Bakal Tebar Dividen, Simak Besarannya

Whats New
Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com