Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kunci Penting Keuangan Terkendali saat Bulan Puasa

Kompas.com - 21/05/2018, 11:47 WIB
Erlangga Djumena

Editor

KOMPAS.com - Bulan Ramadan adalah latihan tentang pengendalian diri. Bulan ini juga latihan
untuk mengendalikan keuangan agar tidak semakin boros.

Kemeriahan menyambut bulan puasa sudah menjadi tradisi tahunan di Indonesia.  Saking meriah, di Indonesia, bulan ibadah ini justru menjadi bulan perayaan yang
akan memuncak pada kedatangan Lebaran kelak.

Idealnya, di bulan Ramadan, umat muslim diajak untuk belajar menahan diri sesuai makna puasa yang sebenarnya.  Namun, apa boleh buat. Di Indonesia bulan ini menjadi bulan perayaan yang cukup heboh.

Belanja dapur rumah tangga justru meningkat karena keluarga-keluarga di Indonesia berupaya mengistimewakan bulan ini dengan menyajikan berbagai menu spesial. Pengeluaran transportasi juga meningkat seiring banyaknya undangan berbuka bersama.

Baca juga: 5 Pengeluaran Tak Disadari Ini Bisa Menguras Isi Dompet di Tengah Bulan

Belum lagi saat ritual mudik datang dan perayaan Lebaran sebagai puncaknya. Semua itu membutuhkan uang. Terlebih tahun ini, libur Lebaran akan jauh lebih lama hampir 2 minggu!

Nah, supaya kehadiran bulan puasa tidak menjebak kita dalam laku konsumtif yang berlebihan, perlu strategi khusus dalam pengelolaan keuangan Ramadan supaya kondisi keuangan tidak amburadul di bulan mulia ini.

Simak tips penting seperti dikutip dari HaloMoney.co.id berikut ini:

1.  Ingat prinsip kesederhanaan dan menahan diri
Moneysavers perlu ingat, hakikat berpuasa adalah menahan diri. Bukan sekadar menahan haus dan lapar, ya. Berpuasa adalah menahan diri dari segala sifat dan tingkah laku yang berlebih-lebihan. Ingin menjadikan bulan ini istimewa melalui menu berbuka yang spesial? Tidak salah. Yang istimewa tidak perlu selalu mewah, bukan?

Begitu juga untuk perlengkapan ibadah, tidak perlu selalu baru setiap datang Ramadhan. Biasakan berbelanja sesuai kebutuhan saja. Logikanya, ketika bulan puasa, kebutuhan dapur justru berkurang karena makan yang semula 3 kali sehari menjadi 2 kali saja.

Maka itu, sebenarnya kita memiliki celah untuk lebih hemat.

Perubahan pola konsumsi sebenarnya dapat membantu kamu berhemat biaya makan. Maka itu, ingatlah selalu prinsip kesederhanaan dan menahan diri. Fokus hanya pada kebutuhan yang utama dan tidak berlebih-lebihan.

2. Hitung kebutuhan

Kebutuhan seputar bulan puasa dan Lebaran memang tidak sedikit. Tapi, kamu bisa menghindari tindakan boros dengan menyortir lagi pos mana yang memang kebutuhan dan mana yang sebenarnya sebatas keinginan.

Sebagai gambaran, jika Anda ingin berbuka puasa yang spesial bersama keluarga. Demi waktu yang berkualitas, berbuka bersama keluarga tidak harus dilakukan setiap hari di restoran, bukan?

Jadikan spesial dengan mengatur waktunya menjadi dua kali kesempatan atau setiap akhir pekan saja bila budget memungkinkan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com