Jangka pendek
Sementara, solusi jangka pendeknya melalui bantuan bibit ayam petelur berumur dua bulan beserta kandang dan pakan.
“Bantuan yang diberikan 50 ekor ayam per rumah tangga pra sejahtera. Saat usia enam bulan menghasilkan 50 butir per hari dengan masa produktif dua tahun. Sehingga pendapatan Rp 2 juta sampai Rp 2,5 juta per bulan,” katanya.
Bupati Bondowoso, Amin Said Husni, mengklaim angka kemiskinan di Bondowoso berhasil diturunkan dari 22,33 persen menjadi 14,54 persen.
“Ini memang masih lebih tinggi dibandingkan angka kemiskinan nasional,” kata Amin.
Kerja bersama
Sejak 2011, Pemerintah Kabupaten Bondowoso bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka), Perhutani, perbankan, dan asosiasi petani kopi untuk mengembangkan kopi arabica.
Sinergi itu pun membuahkan hasil. Pada 2013, kopi Arabica Java Ijen Raung mendapat sertifikat internasional.
Tanaman kopi yang ditanam di lahan milik Perhutani itu dikelola para petani. Hingga kini, lebih dari 1.300 hektar lahan Perhutani yang digarap para petani Bondowoso.
Produksi kopi Arabica Java Ijen Raung yang dihasilkan pada 2017 mencapai 2.900 ton per tahun. Ada pun harga kopi yang dijual ke pasar ekspor mencapai Rp 70.000 hingga Rp 80.000 per kilogram.
Bagai bola salju, produksi kopi Bondowoso juga memiliki dampak bagi daerah di sekitarnya.
Kini, di daerah-daerah sekitar Bondowoso mulai menjamur kafe kopi yang menyajikan kopi Arabica Java Ijen Raung.
“Hadirnya program Bekerja sangat tepat mengentaskan masyarakat miskin di Bondowoso. Kami optimis pasti bisa melakukan akserasi pembangunan pertanian di pedesaan sehingga pendapatan petani makin meningkat dan angka kemiskinan terus ditekan,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.