Bandara ini juga diharapkan bisa mengurangi lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
“Jadi ini nanti akan sangat sibuk sekali. Nah ini akibatnya akan mengurangi traffic di Jakarta juga, sehingga ekonomi di sini akan tumbuh,” ujar Luhut.
Luhut menambahkan, selain bandara, di lokasi ini juga akan dibangun aerocity. Bahkan, Luhut mengklaim fasilitas tersebut akan lebih besar dari India.
“Kemarin saya lihat di India aerocity hanya 1.500 hektar, ini 3.000 hektar, jadi akan bagus,” kata Luhut.
Luhut berkeyakinan, pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat akan naik sebesar delapan persen dalam lima tahun ke depan dengan beroperasinya Bandara Kertajati ini.
Sebab, akan terintegrasi dengan Pelabuhan Patimban dan kawasan industri di daerah Bekasi, Kerawang dan Purwakarta.
“Sekarang yang muda-muda, nanti 10 tahun lagi akan lihat perkembangan ini, kamu akan lihat daerahmu akan berkembang. Ingat-ingat historyhari ini,” ujar dia.
Bandara Kertajati memiliki runway (landas pacu) sepanjang 2.500 meter x 60 meter dan paralel taxiway sepanjang 2.750 meter x 25 meter. Dengan ukuran landas pacu tersebut, nantinya bandara ini akan mampu melayani operasional pesawat A330.
Rencananya, landas pacu dipanjangkan hingga 3.000 meter x 60 meter agar bisa melayani operasional pesawat sipil terbesar di dunia seperti Airbus A380, Boeing B 747, maupun B 777.
Bandara ini juga mempunyai apron seluas 397.890 meter persegi yang dapat menampung 10 parking stand pesawat jet narrow body. Selain untuk penumpang dan kargo, Bandara Kertajati juga akan menjadi embarkasi haji untuk masyarakat Jawa Barat dan sebagian Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.