Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arcandra : EBT Merupakan Kearifan Lokal

Kompas.com - 25/05/2018, 10:05 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

AGAM, KOMPAS.com - Pemerintah belakangan sedang menggenjot penggunaan Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengatakan, EBT merupakan kearifan lokal, sehingga setiap daerah dapat menggunakan energi terbarukan secara efektif dengan jenis yang berbeda.

"Energi terbarukan itu local wisdom, penggunaan jenis energi tergantung apa yang mungkin lebih efisien di dikembangkan di daerah tersebut. Tidak semua daerah bisa mengembangkan geothermal, misalnya," ujarnya kepada awak media selepas acara peresmian sumur bor air tanah dan pembangkit listrik tenaga EBT se-Sumatera Barat di Kabupaten Agam, Kamis (24/5/2018).

Dirinya mengilustrasikan, untuk di Kabupaten Agam sendiri, meskipun ada potensi untuk dapat mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin, namun potensi tersebut belum cukup untuk dapat menghidupi kebutuhab listrik masyarakat dalam jumlah besar.

"Kita di sini juga punya ombak, tapi belum cukup secara ekonomis untuk dikembangkan," tambah dia.

Menurut dia, potensi EBT yang paling mungkin untuk dikembangkan di kawasan Sumatera Barat adalah geothermal atau panas bumi, PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), dan PLTMH +Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro).

Sejauh ini, Wamen Arcandra beranggapan potensi energi baru dan terbarukan di Indonesia masih sangat tinggi.

"Panas bumi misalnya, Indonesia memiliki potensi 11 giga watt (GW) dengan realisasi baru 1,9 GW atau 0,44 persen. Kemudian energi dari air, Indonesia memiliki potensi 75 GW," ujarnya.

Adapun saat ini realisasi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Indonesia baru 5,12 GW atau 1,21 persen dari potensinya. Selain itu, potensi besar juga berasal dari energi surya, sebesar 207,8 GWp dengan realisasi baru 0,09 GWp atau 0,02 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com