Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

India Investigasi CEO AirAsia

Kompas.com - 30/05/2018, 06:48 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

NEW DELHI, KOMPAS.com — CEO AirAsia Grup Tony Fernandes diinvestigasi kepolisian India karena ia diduga melakukan tindakan suap untuk memengaruhi kebijakan setempat.

Seperti dilansir Bloomberg,  selain Fernades, Biro Pusat Investigasi India (Central Bureau of Investigation/CBI) juga melakukan penyelidikan terhadap beberapa pimpinan AirAsia lainnya, serta unit perusahaan AirAsia di India.

Pemeriksaan dilakukan seiring dengan rencana ekspansi bisnis AirAsia untuk menjadikan unit India sebagai salah satu pilar bisnis mereka dengan memperbanyak penerbangan domestik, serta memperluas rencana penerbangan internasional pada Januari mendatang.

CBI menduga Fernandes telah melakukan suap kepada pejabat India melalui perantara untuk memengaruhi kebijakan setempat, termasuk pemberian izin terbang serta persetujuan izin terbang internasional.

Baca juga: Jawaban AirAsia Ketika Disebut Merusak Pasar dengan Harga Tiket Rp 0

Namun, AirAsia mengaku tidak melakukan pelanggaran apa pun dan bertindak kooperatif sesuai dengan kebijakan setempat. Direktur Unit India Shuva Mandal mengatakan, perusahaan pernah melalui proses pidana dan perdata terkait kasus mantan CEO Air Asia India pada tahun 2016 lalu.

"Kami harap hal ini dapat memberikan resolusi awal pada isu serupa," ujarnya ketika memberikan keterangan melalui surat elektronik, Selasa (29/5/2018).

Sebagai informasi, setelah lebih dari satu dekade melakukan pembahasan, pada tahun 2016 India memutuskan untuk merombak aturan kertat terkait lisensi penerbangan internasional.

Pada peraturan sebelumnya, hanya perusahaan penerbangan yang telah melakukan penerbangan domestik selama 5 tahun dengan jumlah armada sebanyak 20 pesawat yang dapat memiliki izin penerbangan internasional.

Sementara dalam peraturan baru, maskapai penerbangan dapat melakukan penerbangan ke luar negeri jika mereka dapat menerbangkan 20 pesawat di rute penerbangan lokal.

Pelonggaran peraturan ini memungkinkan perusahaan-perusahaan afiliasi lokal AirAsia dan Singapore Airlines untuk dapat mempercepat rute penerbangan internasional mereka di India.

Sementara itu, AirAsia yang 51 persen sahamnya dimiliki oleh perusahaann konglomerasi Tata Sons Ltd serta jajaran direksi lokal telah melayangkan tender untuk menyewa 40 buah pesawat jenis jet Airbus SE A320. Karena itu, maskapai menargetkan dapat mengurangi kerugian mereka tahun ini.

India sebagai pasar penerbangan yang tumbuh paling cepat di dunia menjadi fokus utama AirAsia. Bahkan, Fernandez merencanakan melakukan IPO untuk unit India, yang diperkirakan dapat meningkatkan nilai perusahaan hingga 200 juta dollar AS.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com