Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan Eceran Tumbuh, Ekonomi Indonesia Menggeliat

Kompas.com - 08/06/2018, 16:13 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa perekonomian Indonesia terus menunjukkan pergerakan positif. Hal itu terlihat dari hasil survei penjualan eceran yang dilakukan oleh bank sentral.

Survei Bank Indonesia menunjukkan adanya pertumbuhan penjualan eceran yang lebih tinggi. Pertumbuhan itu didukung oleh kelompok bahan bakar kendaraan bermotor dan kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

“Indikasi ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang tumbuh 4,1 persen year on year pada April 2018 atau meningkat dari 2,5 persen year on year (yoy) pada Maret 2018,” kata Perry saat jumpa pers di kantornya, Jumat (8/6/2018).

(Baca: BI: April 2018, Penjualan Eceran Meningkat)

Adapun penjualan eceran tertinggi, ia melanjutkan, ada pada kelompok bahan bakar kendaraan bermotor yang mengalami pertumbuhan 11,5 persen (yoy) pada April 2018, meningkat dibandingkan 5,9 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Selain itu, peningkatan penjualan ritel juga turut ditopang oleh kelompok komoditas makanan, minuman dan tembakau yang pertumbuhannya mencapai 7,7 persen (yoy), meningkat dibandingkan 6,8 persen (yoy) pada Maret 2018.

Penjualan eceran diperkirakan terus meningkat pada Mei 2018 yang diprediksi tumbuh 4,4 persen (yoy), lebih tinggi dari bulan April,” kata dia.

Optimisme itu muncul lantaran bakal ada pertumbuhan signifikan pada penjualan kelompok komoditas perlengkapan rumah tangga.

(Baca: Lebaran, Baju Baru, dan Budaya Konsumtif Orang Indonesia)

Pertumbuhan penjualan kelompok komoditas tersebut diprediksi bisa mencapai 3,5 persen (yoy), lebih tinggi dari April yang hanya 2,4 persen (yoy).

Penjualan komoditas peralatan informasi dan komunikasi juga diprediksi membaik dari -12,7 persen (yoy) pada April 2018 menjadi -9,1 persen (yoy) pada Mei 2018.

“Hasil survei juga mengindikasikan adanya penurunan tekanan harga di tingkat pedagang eceran dalam tiga bulan mendatang, tepatnya pada Juli 2018 sejalan dengan berakhirnya faktor musiman Ramadan dan Idul Fitri,” ujar Perry.

Indikasi tersebut tercermin dari penurunan Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang menjadi 153,7 dari 169,0 pada bulan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com