Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

"Traffic" Penumpang di Bandara Adisutjipto Sangat Tinggi

Kompas.com - 20/06/2018, 16:16 WIB
Kurniasih Budi

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Traffic penumpang saat arus mudik dan arus balik Lebaran di Yogyakarta sangat tinggi. Bahkan, peningkatan jumlah penumpangnya melebihi peningkatan jumlah penumpang secara nasional.

Peningkatan jumlah penumpang pesawat di Bandara Adisutjipto Yogyakarta mulai dari H-7 hingga H+3 mencapai 11,64 persen.

Jumlah ini diperkirakan meningkat lagi mengingat pada H+4 diprediksi merupakan puncak arus balik di bandara tersebut.

Dengan demikian, total peningkatan jumlah penumpang diperkirakan mencapai 13 hingga 15 persen. Jumlah ini melebihi rata rata peningkatan jumlah penumpang nasional yang sekitar 10 persen.

(Baca: Penumpang Pesawat saat Mudik Tumbuh Melampaui Rencana)

"Yang menggembirakan, walaupun ada peningkatan jumlah penerbangan yang pesat, tingkat delay-nya masih bisa dikendalikan sehingga 75 persen dari delay-nya tidak lebih dari 30 menit. Dengan demikian penumpang tidak banyak terganggu dan penerbangan masih lancar. Ini bukti bahwa kerjasama regulator-operator dan masyarakat di sini sangat baik," ujar Agus Santoso saat inspeksi di Bandara Yogyakarta, Solo, dan Semarang, Rabu (20/6/2018).

Secara nasional, Agus melanjutkan, hari ini merupakan perkiraan puncak arus balik Lebaran karena pada esok hari yakni Kamis (21/6/2018) merupakan hari kerja.

Dari laporan yang masuk ke Ditjen Perhubungan Udara, mulai dari H-7 hingga H+4, rata-rata tingkat isian penumpang maskapai mencapai lebih dari 90 persen.

Ketepatan waktu

Pesawat Batik Air tergelincir di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, Jumat (6/11/2015).TRIBUN JOGJA/BRAMASTO ADHY Pesawat Batik Air tergelincir di Bandara Adi Sucipto, Yogyakarta, Jumat (6/11/2015).

Sementara itu untuk tingkat ketepatan waktu (punctuation) penerbangan yang direpresentasikan dalam angka On Time Performance ( OTP) adalah :

1. Batik Air
2. Garuda Indonesia
3. Citilink
4. Indonesia AirAsia
5. NAM Air.

Menurut dia, sejumlah maskapai penerbangan swasta Indonesia mulai menunjukkan performansi membaik, khususnya soal ketepatan waktu.

“Ini sinyal positif dari profesionalisme swasta Indonesia, dan saya berharap ambiance kebangkitan swasta nasional bisa berlanjut. Kami selaku regulator penerbangan berkomitmen kuat akan memajukan stakeholder penerbangan Indonesia secara harmonis,” kata Agus.

Penerbangan tambahan

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso melakukan ramp check di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Rabu (13/6/2018) KOMPAS.com/HARIS PRAHARA Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso melakukan ramp check di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Rabu (13/6/2018)

Adapun penerbangan tambahan (extra flight) yang sudah dilakukan oleh maskapai penerbangan mencapai sekitar 1000 penerbangan.

"Untuk extra flight sudah melayani penumpang dengan baik dan lancar. Dari catatan arus mudik ada yang menggembirakan,” ujarnya.

Sementara itu, rute internasional memiliki catatan extra flight lebih tinggi dibanding tahun lalu.

Selain itu, traffic internasional Lebaran juga lebih banyak kenaikan prosentasenya dibanding hari normal yaitu mencapai 18 persen, sementara flight internasional harian hanya 10 persen.

Menjelang Lebaran tahun 2018, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso melakukan inspeksi posko Lebaran dan rampcheck ke Bandara Internasional Soekarno Hatta, Minggu (3/6/2018)Dok. Humas Ditjen Hubud Menjelang Lebaran tahun 2018, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso melakukan inspeksi posko Lebaran dan rampcheck ke Bandara Internasional Soekarno Hatta, Minggu (3/6/2018)

“Ini menandakan perekonomian nasional di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo ini lebih baik sehingga banyak saudara kita dari luar negeri yang pulang ke berbagai daerah di Indonesia. Hal ini juga ditunjang dengan semakin baiknya infrastruktur penerbangan di daerah sehingga menimbulkan multiplier effect bagi perekonomian di daerah," kata dia.

Sinergi stakeholder dan masyarakat

Menurut Agus, ada 2 faktor yang sangat membantu operasional penerbangan Lebaran di Joglosemar pada umumnya dan Yogyakarta khususnya berjalan dengan baik walaupun jumlah penerbangannya melonjak tinggi.

Pertama, adanya extra flight (penerbangan tambahan) yang dikelola dengan baik. Kedua, adanya perpanjangan jam operasional bandara yang semula hanya sampai jam 24.00 kini menjadi 24 jam.

Kelancaran penerbangan dengan tingkat keselamatan dan keamanan tinggi karena operator penerbangan baik itu maskapai, pengelola bandara, AirNav serta masyarakat mau mematuhi aturan yang sudah dibuat oleh regulator yaitu Ditjen Perhubungan Udara.

“Syukur Alhamdulillah semua penerbangannya berjalan dengan lancar. Untuk itu saya mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang sudah membantu kelancaran ini," ujarnya.

PT Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandara Internasional Adi Soemarmo di Boyolali, Jawa Tengah.KOMPAS.com/Labib Zamani PT Angkasa Pura I Kantor Cabang Bandara Internasional Adi Soemarmo di Boyolali, Jawa Tengah.

Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso melakukan inspeksi di bandara Joglosemar (Yogyakarta, Solo, dan Semarang) yang merupakan bandara sibuk melayani selama libur Lebaran 2018.

Saat inspeksi, Agus didampingi Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi, selaku pengelola Bandara Adisutjipto, Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com