Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Arus Balik Lebaran Lewat Bandara Juanda Paling Ramai

Kompas.com - 25/06/2018, 06:37 WIB
Kurniasih Budi

Penulis


SURABAYA, KOMPAS.com - Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso memuji kesigapan stakeholder penerbangan di Bandara Internasional Juanda, Surabaya selama libur Lebaran.

Saat puncak arus balik pada H +4, jumlah pergerakan per hari rata-rata 73.500 pergerakan penumpang atau ada kenaikan 15 persen dibanding tahun lalu.

"Jumlah arus mudik dan balik di Bandara Juanda Surabaya ini sangat besar. Bahkan jika dibandingkan jumlah total penumpang di Semarang plus Solo plus Jogja masih tetap banyak di sini, namun demikian kita lihat pergerakan penumpang dan pesawatnya masih lancar," ujar Agus saat mengadakan kunjungan kerja di bandara tersebut, Jumat (22/6/2018).

(Baca: Puncak Arus Balik Kedua Diprediksi Terjadi pada Hari Minggu)

Menurut dia, secara total nasional hingga H+4 sudah 60 persen penumpang yang sudah balik. Sisanya kemungkinan balik pada akhir pekan ini atau Senin (25/6/2018) pagi.

Untuk itu, Agus tetap menginstruksikan pengelola bandara dan stakeholder lain untuk memberikan pelayanan yang maksimal untuk penumpang yang hendak kembali usai berlibur.

Bandara Juanda mesti diperluas

Suasana pintu keberangkatan di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Senin (14/5/2018) siang pukul 14.33 WIB.KOMPAS.com/MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Suasana pintu keberangkatan di Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Senin (14/5/2018) siang pukul 14.33 WIB.

Dari segi kapasitas terminal di Bandara Internasional Juanda memang sudah terlampaui oleh jumlah penumpang yang ada.

Kapasitas penumpang bandara ini sekitar 12,5 juta penumpang per tahun. Pada Lebaran kali ini, jumlah penumpang sudah melebihi 21 juta orang atau 2 kali lipat kapasitas tampung bandara.

Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan meminta PT Angkasa Pura I selaku pengelola bandara untuk segera memperluas dan memperbesar kapasitas bandara ini.

"Bandara dan tempat parkirnya sebenarnya sudah luas tapi masih kelihatan penuh karena memang penumpangnya banyak. Dan di Surabaya ini karakteristiknya itu banyak yang mengantar penumpang, beda dengan bandara yang lain," ujar Agus.

Paling tepat waktu

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso saat memaparkan perkembangan penerbangan Indonesia di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (23/3/2018). Dari hasil audit Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) pada 2017 lalu performa navigasi Indonesia mendapat nilai sangat baik mencapai 86 persen, berada di atas rata-rata global yakni 60,7 persen.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso saat memaparkan perkembangan penerbangan Indonesia di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Jumat (23/3/2018). Dari hasil audit Dewan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) pada 2017 lalu performa navigasi Indonesia mendapat nilai sangat baik mencapai 86 persen, berada di atas rata-rata global yakni 60,7 persen.

Berdasarkan laporan sementara dari AirNav Indonesia, Bandara Juanda menduduki peringkat tertinggi dalam hal ketepatan waktu.

Keterlambatan penerbangan di bandara ini tidak lebih dari 30 menit.

Selain layanan penerbangan, keselamatan dan keamanan Bandara Juanda juga sangat baik berkat sinergi otoritas bandar udara, AirNav, maskapai, dan AP I.

Ketepatan waktu maskapai

Penumpang pesawat antre chek in di terminal domestik Bandara Internasional Juanda SurabayaKOMPAS.com/Achmad Faizal Penumpang pesawat antre chek in di terminal domestik Bandara Internasional Juanda Surabaya

Selain itu, Agus juga berpesan agar maskapai penerbangan memperhatikan tingkat ketepatan waktu. Sejauh ini, tingkat ketepatan waktu keberangkatan maskapai sudah membaik.

Hingga saat ini OTP terbaik maskapai diraih oleh Batik Air yaitu di atas 91 persen. Posisi selanjutnya yakni Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, AirAsia, dan NAM Air.

Halaman:


Terkini Lainnya

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Kian Susut, Surplus APBN Tinggal Rp 8,1 Triliun

Whats New
IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG Turun 34 Poin, Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Harga Emas Dunia Menguat Usai Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi AS

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com