Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain PLTB Sidrap, Jokowi Juga Resmikan Dua PLTU

Kompas.com - 02/07/2018, 16:58 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

SIDRAP, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin (2/7/2016).

"Dengan mengucap bismiliah saya resmikan pembangkit listrik tenaga bayu ini sebesar 75 megawatt," ujar Jokowi di PLTB Sidrap, Senin.

Menurut Jokowi, Indonesia memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan porsi energi baru terbarukan (EBT) mencapai 23 persen dari total bauran energi nasional pada 2025.

"Kita punya potensi besar pengembangan energi baru terbarukan, baik dari panas bumi atau geothermal dengan potensi 29.000 MW dan baru dikerjakan 2.000 MW," kata Jokowi.

Baca: Melihat PLTB Sidrap, Pembangkit Tenaga Angin Pertama di Indonesia

Selain meresmikan PLTB Sidrap, Jokowi juga turut meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagaya, yang memiliki kapasitas 2x100 MW dan PLTU Independent Power Producer (IPP) Jeneponto Ekspansi Kapasitas 2x135 MW.

Sementara itu, pembangkit yang digroundbreaking Jokowi adalah PLTU Sulsel Barru 2 dengan kapasitas 100 MW, Pembangkit Listrik tenaga Mesin Gas (PLTMG) Luwuk berkapasitas 40 MW dan PLTB Tolo, Jeneponto dengan kapasitas 72 MW.

PLTB Sidrap terletak di Desa Mattirotasi, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap, ini memiliki 30 wind turbin generator (WTG) atau kincir angin.

Sebanyak 30 kincir angin tersebut diperkirakan dapat menghasilkan listrik sebesar 75 Mega Watt (MW) dan diproyeksikan akan mampu mengaliri listrik kepada 70.000 pelanggan di wilayah Sulsel dengan daya listrik rata-rata 900 volt Ampere.

Pembangkit ini menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sekitar 40 persen dan menyerap sekitar 1.150 tenaga kerja.

Di lahan seluas 100 hektar, telah terpasang 30 turbin yang memiliki ketinggian 80 meter dan baling-baling sepanjang 57 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com