Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamkrindo Siapkan Cara Hadapi Kenaikan Suku Bunga BI

Kompas.com - 03/07/2018, 08:19 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com - Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) telah mempersiapkan cara guna menghadapi kenaikan suku bunga BI 7-Days Reverse Repo Rate sebesar 50 bps oleh Bank Indonesia (BI) akhir pekan silam.

Kebijakan BI tersebut membuat suku bunga acuan berada di level 5,25 persen.

Berkaitan dengan hal tersebut, Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto menyatakan bahwa kenaikan suku bunga BI itu mau tak mau akan turut membuat bank menaikkan suku bunga mereka.

"Itu indirectly pasti akan memengaruhi tingkat penjaminan dari sisi klaim rasio yang harus ditanggung oleh Jamkrindo," kata Randi di Jakarta, Senin (2/7/2018).

Baca juga: BI Memutuskan Naikkan Suku Bunga Acuan 50 Basis Poin

Menurut Randi, dengan naiknya suku bunga BI dan perbankan maka dapat dipastikan akan ada penyesuaian lending rate.

Jika sudah begitu, Randi yakin nasabah yang ratingnya sedikit di bawah atau tidak prima akan terkena imbasnya.

Oleh sebab itu, Randi menyiapkan sejumlah cara untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga tersebut.

"Caranya bisa dengan melakukan seleksi terhadap partner yang diajak kerja sama ataupun melakukan penyesuaian terhadap besaran imbal jasa penjaminan untuk meng-cover tingkat risiko suku bunga yang naik," jelas dia.

Baca juga: Ini Rahasia Sri Mulyani Jaga Ekonomi Indonesia di Tengah Gejolak Global

Adapun dalam salah satu rencana penyesuaian Jamkrindo adalah dengan mengatur scoring pada besaran imbal jasa yang diberikan.

"Dalam batas skor tertentu katakan kita ingin imbal jasa misal 0,5 tetapi kemudian kalau score-nya turun sekian menjadi 0,65 sampai 0,75. Ini sama, jadi imbal jasa itu akan naik seiring naiknya profile risiko yang dijamin," ujar Randi.

Dengan kata lain, ke depannya Jamkrindo akan lebih selektif memilih nasabah yang dijamin kreditnya imbas dari kenaikan suku bunga tersebut.

Namun demikian, Randi memastikan bahwa Jamkrindo bakal terus membantu masyarakat yang belum bankable.

"Kan kita tahu bahwa nasabah mikro dan ritel itu banyak sekali yang belum terakses oleh lembaga keuangan. Jadi, menjadi tugas Jamkrindo juga untuk mencari nasabah lebih dalam lagi agar bisa dilakukan penjaminan ataupun dilakukan kerja sama dengan pihak perbankan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com