Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGN Cari Sumber Dana Lain untuk Akuisisi 51 Persen Saham Pertagas

Kompas.com - 03/07/2018, 21:17 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) tak sepenuhnya merogoh kocek perusahaan untuk mengakuisisi 51 persen saham PT Pertamina Gas (Pertagas). Perusahaan tersebut mencari dana eksternal untuk menyuntik dana tambahan.

Direktur Keuangan PGAS Said Reza Pahlevy mengatakan, sepertiga dana akuisisi akan diambil dari kas internal.

"Hitung saja, Rp 16 triliun ini sepertiganya berapa. Mungkim sekitar 500 juta dollar yang cash internal," ujar Reza di Jakarta, Selasa (3/7/2018).

Baca: PGN Akuisisi 51 Persen Saham Pertagas Senilai Rp 16,566 Triliun

Sedangkan sisanya, sebanyak dua pertiga porsinya akan dicari dari perbankan atau obligasi. Menurut Reza, kondisi PGN cukup sehat untuk berinteraksi dengan perbankan dan pasar.

"Kami punya waktu 90 hari untuk menyelesaikan transaksi ini," kata dia.

PGN resmi mengakuisisi PT Pertagas sebesar 51 persen. Berdasarkan penilaian Kantor Jasa Penilai Publik, Nilai Pasar Wajar 100 persen Saham Pertagas per tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar 2.094.658 ribu dollar AS.

Dengan menambahkan Nilai Pasar Wajar 99 persen PTGN dan Nilai Pasar Wajar 100 persen Saham Pertagas maka Nilai Pasar Wajar 100 persen Saham Pertagas dan

Anak Perusahaan per tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar 2.397.690.000 dollar AS.

Jika hanya 51 persen yang diakusisi, maka kepemilikan sahamnya sebesar 1.222.822.000 dollar AS atau setara dengan Rp16.566.795.740.790 menggunakan kurs per 31 Desember 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com