Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Belum Terbiasa Urus Perizinan di Luar BKPM

Kompas.com - 09/07/2018, 12:16 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

Suasana Online Single Submission (OSS) Lounge di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (9/7/2018). Para investor mulai berdatangan pada hari pertama peluncuran OSS selaku layanan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik.KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Suasana Online Single Submission (OSS) Lounge di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (9/7/2018). Para investor mulai berdatangan pada hari pertama peluncuran OSS selaku layanan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik.

JAKARTA,  KOMPAS.com - Para investor yang menghadiri acara peluncuran layanan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau Online Single Submission (OSS) mengaku belum terbiasa mengurus perizinan selain di Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

OSS sementara ini diadakan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, sambil menunggu kesiapan BKPM untuk mengimplementasikan OSS maksimal 6 bulan ke depan.

"Saya khawatir, karena biasanya urus izin di BKPM. Saya masih ragu, di sini sama apa tidak," kata Albert, salah satu perwakilan perusahaan asing yang hendak mengurus perpanjangan izin impornya di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian kepada Kompas.com, Senin (9/7/2018) pagi.

Meski ada keraguan, Albert mengaku sudah mengetahui bahwa ada sistem baru bernama OSS.

Baca juga: Luncurkan OSS, Investor Bisa Urus Izin Secara Online atau di PTSP

Petugas di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga memberi penjelasan bahwa sistem OSS di sana terintegrasi dengan database di BKPM, sehingga layanan perizinan berusaha tetap sama.

Investor lain, Chandra, mengungkapkan dirinya belum yakin betul terhadap kemudahan perizinan berusaha melalui OSS.

Meski pemerintah mengklaim OSS akan mempermudah pengajuan izin usaha, dia ingin merasakan sendiri terlebih dahulu seperti apa kemudahan yang ditawarkan.

"Kalau sudah nyata, ya berarti bagus. Sebuah kemajuan, kan selama ini kami agak susah memang kalau ngurus izin, suka lama," ujar Chandra.

Baca juga: Keprihatinan Thomas Lembong Atas Implementasi OSS

Mulai hari ini, layanan OSS sudah resmi diluncurkan oleh pemerintah. Proses perizinan dijanjikan tidak lebih dari 1 jam.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, pelaku usaha maupun investor bisa mengurus izin melalui laman www.oss.go.id atau datang ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di masing-masing daerah.

Suasana Online Single Submission (OSS) Lounge di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (9/7/2018). Para investor mulai berdatangan pada hari pertama peluncuran OSS selaku layanan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik.KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Suasana Online Single Submission (OSS) Lounge di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (9/7/2018). Para investor mulai berdatangan pada hari pertama peluncuran OSS selaku layanan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik.

Melalui OSS, pelaku usaha bisa langsung memeroleh Nomor Induk Berusaha (NIB) yang berfungsi sebagai identitas.

Komponen dalam NIB mencakup Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Importir (API), serta akses kepabeanan.

Selain itu, pelaku usaha juga sekaligus bisa menerima Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA), BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan, fasilitas fiskal, sampai izin usaha itu sendiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

IHSG Ditutup Naik 0,24 Persen, Rupiah Lanjutkan Penguatan

Whats New
Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Temui Pemda Klungkung, Kemenkop UKM Pastikan Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong

Whats New
Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Dongkrak Transaksi Nontunai, Bank DKI Gandeng Komunitas Mini 4WD

Whats New
Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Apakah Gopay Bisa Tarik Tunai?

Earn Smart
Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Limit Tarik Tunai BRI Simpedes dan BritAma di ATM

Earn Smart
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BNI via HP Antiribet

Earn Smart
Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Apakah DANA Bisa Tarik Tunai? Bisa Pakai 5 Cara Ini

Whats New
OJK Terbitkan Aturan 'Short Selling', Simak 8 Pokok Pengaturannya

OJK Terbitkan Aturan "Short Selling", Simak 8 Pokok Pengaturannya

Whats New
2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

2 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu Mandiri di ATM Pakai HP

Earn Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BCA Modal HP

Spend Smart
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap di Atas 5 Persen

Whats New
Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Pada Pertemuan Bilateral di Kementan, Indonesia dan Ukraina Sepakati Kerja Sama Bidang Pertanian

Whats New
Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com