Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKPM Minta Tambahan Rp 200 Miliar untuk Operasikan Perizinan "Online"

Kompas.com - 19/07/2018, 14:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) rencananya akan mengambil alih pengoperasian perizinan secara online atau online single submission dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada November mendatang.

Selama enam bulan pertama, OSS dibawah kendali Kemenko Perekonomian karena organisasi di bawah BKPM belum terbentuk. Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, untuk operasional OSS, dibutuhkan tambahan anggaran Rp 200 miliar pertahun.

"Anggaran BKPM sekarang di kisaran Rp 500 miliar per tahun. Ditambah Rp 200 miliar, akan naik jadi Rp 700 miliar per tahun," ujar Thomas di kantor BKPM, Jakarta, Kamis (19/7/2018).

Thomas mengatakan, BPKM masih mempersiapkan standar operational dan merancang struktur organisasi. Namun, satu hal yang penting tapi belum tersedia adalah anggarannya.

"Percuma kalau bikin organisasi tapi anggarannya tidak ada," lanjut dia.

Porsi terbesar anggaran tersebut untuk menyewa sistem cloud computing. Alokasi terbesar lainnya untuk sosialisasi. Sosialisasi dianggap aspek paling kritis karena sistem OSS menuntut pergeseran pola pelayanan menjadi satu kesatuan dan terintegrasi. Pemerintah daerah hingga kementerian digiring dan dilatih untuk beroperasi sesuai sistem tersebut.

"Kita akan butuh sosialisasi besar-besaran ke Pemda, dinas-dinas, ke kementerian dan lembaga, ke kalangan usaha," kata Thomas.

Selain itu, kata Thomas, masih banyak tertib administrasi lainnya yang perlu dilengkapi seperti surat keputusan dari Kemenko Perekonomian, pelimpahan wewenang dari kementerian dan lembaga ke sistem OSS, dan sebagainya. Kemenko Perekonomian juga telah memberi pelatihan bagi sumber daya manusia untuk mengoperasikan OSS.

"Kami sudah punya bayangan kira-kira divisi apa yang dibentuk untuk melayani investor menggunakan OSS, untuk menjalankan reformasi perizinan," kata Thomas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com