Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Ritel Waralaba Hadapi Perubahan Tren Konsumen

Kompas.com - 20/07/2018, 16:46 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku ritel waralaba di Indonesia menangkap ada perubahan tren karakter konsumen dari yang sebelumnya berbelanja di toko sekadar membeli barang semata. Kini, konsumen cenderung mulai mencari makanan serta minuman siap saji dan tempat untuk nongkrong ketimbang hanya membeli barang seperti kebiasaan konsumen sebelumnya.

"Artinya, jualan yang ada kopi, roti, donat, (makanan) siap saji. Ke depan akan seperti itu," kata Regional Franchise Manager Indomaret, Muhammad Agus Noviyanto, saat berbincang dengan Kompas.com dalam acara International Franchise, License, and Business Concept Expo and Conference di Jakarta Convention Center, Jumat (20/7/2018).

Perubahan kecenderungan konsumen yang seperti itu telah ditangkap oleh Indomaret dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu bentuk merespons hal tersebut adalah dengan mulai menjajakan produk makanan minuman siap saji di gerai-gerai Indomaret.

Dalam mengadakan produk siap sajinya menurut Agus, Indomaret menggunakan bahan yang diolah dan dimasak sendiri. Untuk saat ini, produk yang dijual sebagian besar makanan siap saji yang sifatnya ringan hingga makanan berat seperti nasi dengan lauk pauknya.

Baca juga: Pertumbuhan Ritel Selama Lebaran Capai 18 Persen

"Kami lihat ada perubahan gaya hidup. Orang sekarang bukan hanya cari kebutuhan sehari-hari, tetapi masuk ke toko, pengin kopi, makan roti, seperti itu," tutur Agus.

Meski telah menangkap kecenderungan konsumen, bukan berarti berhenti sampai di situ. Sebagai salah satu pelaku toko ritel modern, Indomaret masih mencermati perkembangan tren atau minat konsumen ke depan.

Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Andrew Nugroho menyampaikan, inovasi merupakan poin utama dalam menjalankan bisnis waralaba. Selain rajin berinovasi, peka terhadap keinginan pasar serta konsumen juga menjadi poin penting agar bisnisnya bisa berkelanjutan.

"Mulai dari variasi produk, kemasan, pelayanan, dan lain-lain. Semua harus berinovasi untuk menjaga pangsa pasar yang pertumbuhannya makin positif," ujar Andrew.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com