Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Asian Games, Kuda Asal China Jalani Dua Lapis Karantina

Kompas.com - 28/07/2018, 14:57 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kuda asal China yang akan mengikuti pertandingan Asian Games 2018 harus melewati dua filter karantina untuk menjamin kesehatan dan keamanannya.

Hal ini disebabkan status kesehatan hewan di China belum sesuai dengan standar Equistrian Diseases Free Zone (EDFZ). Sementara kuda dari negara lain tidak perlu melalui dua filter karantina karena sudah sesuai standar EDFZ.

“Pertama, pengecekan awal di negara asal yang dilakukan petugas karantina dan filter ke dua nanti saat kuda asal China tersebut tiba akan kami karantina terlebih dahulu di IKH Artayasa Depok,” ujar Kepala Pusat Karantina Hewan dan Kehani, Badan Karantina Pertanian Agus Sunanto dalam keterangan tertulis, Jumat (27/7/2018).

Petugas Karantina Pertanian akan melakukan berbagai pengecekan langsung ke Instalasi Kuda Beijing di China. Dua petugas dikirim ke sana untuk melakukan filter pertama berupa verifikasi pemenuhan persyaratan kesehatan hewan Asian Games XVIII sesuai dengan standar EDFZ.

Baca juga: Kemenhub Pastikan Pengemudi Ojek Online Dukung Asian Games

 

Mereka masing-masing adalah drh. Risma Juniarti Paulina Silitonga dan drh Woro Wulandari Kalanjati.

Selama empat hari, melakukan pertemuan dengan CEA (Asosiasi Federasi Equestrian Tiongkok), Vet Authority China dari Beijing Municipal Bereau of Agricultture, serta Beijing Inspection and Quarantine Testing sebagai laboratorium pemeriksaan penyakit kuda dan Custom China.

Beberapa hal yang menjadi fokus pemeriksaan adalah status surveilans di China; pengecekan Animal Installation, hasil laboratorium yang telah dilakukan karantina China terhadap penyakit Equine Infections Anemia (EIA), Piroplasmosis, Dourine, Glanders, serta List of notifiable disease China ke Indonesia.

"Kuda akan dikarantinakan terlebih dahulu di Instalasi Karantina Hewan (IKH), Artayasa stable di Limo-Depok, yang telah ditetapkan Barantan," kata Agus.

"Selain kuda asal China, kuda dari Indonesia pun akan dikarantina ditempat yang sama," lanjut dia.

Baca juga: Bank Mandiri Terbitkan Kartu Identitas untuk 4000 Relawan Asian Games

Hasil dari tindakan karantina hewan itulah yang akan merekomendasikan apakah kuda sehat sebelum memasuki venue Equestrian yang merupakan core zone EDFZ untuk mengikuti Asian Games 2018.

Menjelang pembukaan perhelatan akbar Asian Games XVIII pada 18 Agustus mendatang, Badan Karantina Pertanian memastikan cabang olah raga Equestrian dapat berjalan dengan baik.

“Kami akan pastikan kesehatan dan keamanan seluruh kuda baik dari Indonesia maupun dari pelbagai negara agar sehat, aman dan siap berlaga di ajang lomba Asian Games 2018,” kata Agus

Sebanyam 142 ekor kuda dari 17 negara yang akan mengikuti cabang olah raga Equestrian. Mayoritas kuda tersebut akan diberangkatkan ke Indonesia melalui Uni Eropa. Kecuali kuda dari China yang diperkirakan tiba pada Minggu (29/7/2018).

Kompas TV Api Asian Games akan berada di Sulawesi Selatan hingga Senin (30/7).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Perdagangan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com