"Ini prestasi luar biasa dari Kementerian Pertanian. Selanjutnya perlu disinergikan antara produksi dengan tataniaga, dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan BUMN terkait," ujar Agung.
Hal senada diungkap oleh Endang Sukarti Handayani anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Golkar.
Ia mengatakan, pola pertanaman cabai di Kendal perlu ditiru daerah lain, terutama di daerah luar Jawa supaya lebih berkembang.
"Saya akui Kementerian Pertanian sudah bagus kerjanya. Jangan sampai kerja keras petani tidak diimbangi dengan harga yang layak. Di sini pentingnya koordinasi antara Kementan dengan kementerian terkait lainnya," katanya.
Keseimbangan pasokan bawang merah dan aneka cabai antar pulau menjadi perhatian khusus Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Suwandi.
Oleh karenanya, program kerja Ditjen Hortikultura Kementan 2018 hingga dua tahun ke depan fokus membangun kawasan cabai, bawang merah, bawang putih di masing-masing pulau sehingga mampu mandiri memasok wilayah masing masing.
“Pada kawasan eksisting saat ini sudah pada tahapan fokus pada hilirisasi, sedangkan kawasan di luar Jawa masih menangani aspek hulu dan on farm,” ujar Suwandi.
Surplus pertanian
Data Kementerian Pertanian menyebutkan produksi bawang merah nasional 2017 sebesar 1,47 juta ton surplus dari kebutuhan konsumsi 1,25 juta ton.
Sementara, produksi aneka cabai 2,4 juta ton surplus dibandingkan konsumsi 1,97 juta ton.
Luas panen bawang merah 2017 di Jawa Tengah 51.155 hektar dengan produksi 476.337 ton. Sementara, panen cabai 52.008 hektar (ha) dengan produksi 343.710 ton.
Luas panen bawang merah 2017 di Kabupaten Kendal 3.444 ha dengan produksi 31.886 ton, sedangkan panen cabai 847 ha dengan produksi 5.996 ton.
Ekspor pertanian
Indonesia sejak 2016 sudah menutup impor cabai segar dan bawang merah, malah 2017 sudah ekspor cabai 8.624 ton dan bawang merah 7.750 ton.
Berdasarkan data dan informasi terlihat ekspor bawang merah 2018 akan naik sekitar dua kali lipat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.