Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tahun Terakhir, Bisnis "Wedding Organizer" di Bandung Tumbuh Pesat

Kompas.com - 03/08/2018, 12:55 WIB
Reni Susanti,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Delapan tahun terakhir, pelaku usaha wedding organizer (WO) di Kota Bandung tumbuh pesat. Pada awal 2000-an jumlah WO di Bandung hanya 5, namun kini mencapai 110.

Ketua Panatacara, organisasi WO di Bandung, Cussi Dwi Yonanti mengatakan, angka 110 merupakan WO yang berhasil didata. Jumlah real di lapangan bisa lebih banyak karena pihaknya belum mendata hingga ke pinggiran Bandung.

"Tahun 2005-an, jumlah WO hanya 5 orang. Dari situ mulai tumbuh, terutama di 8 tahun terakhir ini, jumlahnya sekarang mencapai 110," ujar Cussi kepada Kompas.com di Bandung, Jumat (3/8/2018).

Cissy menilai, wajar jika pelaku WO naik signifikan. Sebab pernikahan tidak pernah akan berhenti. Setiap tahun akan ada orang yang menikah dan membutuhkan bantuan WO.

Selain itu, banyak konsumen yang sangat mementingkan keindahan dalam pernikahan. Mereka berani bayar berapapun agar momen sakral dalam hidupnya itu dikenang manis oleh dirinya maupun para tamu.

"Di sinilah peran WO, kita membantu calon pengantin mewujudkan pernikahan impiannya," tuturnya.

Ketua Dewan Pembina Panatacara, Buwana Oejong Soewargana mengatakan, kue bisnis WO seperti ketupat. Gemuk di bagian tengah dan meruncing di bagian atas dan bawah.

"Bagian tengah ini untuk budget pernikahan 500 undangan atau 1.000 orang. Sekitar paket Rp 100 juta-200 juta," tuturnya.

Untuk bagian atas adalah kelas mewah, dan bagian bawah, pernikahan yang sederhana.

Sertifikasi

Pelaku bisnis WO yang terus tumbuh, membuat sekelompok WO berkumpul dan membuat Panatacara. Ke depan, mereka akan melakukan sertifikasi, sehingga ada standar pelayanan yang diberikan.

"Sebab masih ada WO yang suka bawa kabur uang pengantin. Dengan sertifikasi ini, hal-hal tersebut bisa dicegah," ungkap Cussi.

Bagi WO yang baru tumbuh pun, akan ada semacam pelatihan, sehingga pelayanan WO di Bandung bisa terstandardisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com