Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perekonomian Indonesia Triwulan II Tinggi Didongkrak Konsumsi

Kompas.com - 07/08/2018, 13:09 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melansir bahwa perekonomian Indonesia saat ini meningkat cukup tinggi. Hal itu terlihat dari produk domestik bruto (PDB) triwulan II 2018 yang tumbuh 5,27 persen year on year (yoy).

Capaian tersebut merupakan yang tertinggi sejak lima tahun silam atau sejak 2013.

"Kenaikan pertumbuhan ekonomi tersebut terutama didorong oleh permintaan domestik dari konsumsi swasta dan pemerintah," tutur Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman dalam pernyataan resminya, Selasa (7/8/2018).

Meningkatnya permintaan domestik itu pun kemudian berdampak pada tingginya pertumbuhan impor di tengah kinerja ekspor yang relatif terbatas.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2018 Tertinggi Sejak 2014

Impor tumbuh 15,17 persen yoy, sedangkan ekspor tumbuh sebesar 7,70 persen yoy.

"Tingginya pertumbuhan impor pada triwulan II 2018 utamanya terjadi pada komponen barang modal dan bahan baku," ujar Agusman.

Sementara itu, Agusman menyebutkan bahwa investasi masih tetap tumbuh tinggi kendati ada perlambatan seiring dengan banyaknya hari libur pada Juni lalu.

Di sisi lain, Agusman juga mengatakan, konsumsi swasta baik dari rumah tangga maupun Lembaga Nonprofit melayani Rumah Tangga (LNPRT) mencatatkan pertumbuhan tinggi.

"Pertumbuhan konsumsi rumah tangga tercatat 5,14 persen (yoy) tertinggi sejak 2014, didukung oleh perbaikan pendapatan dan keyakinan konsumen serta terjaganya inflasi," imbuh dia.

Untuk konsumsi LNPRT, tumbuh 8,71 persen (yoy). Penopang utamanya adalah penyelenggaraan Pilkada serentak yang meliputi sebagian besar wilayah Jawa.

Tak hanya itu, belanja pemerintah pun juga membaik dengan tumbuh 5,26 persen (yoy) pada triwulan II 2018, lebih tinggi dari triwulan sebelumnya.

Hal tersebut memberikan dorongan terhadap kuatnya permintaan domestik. Investasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tetap tumbuh tinggi sebesar 5,87 persen yoy, meskipun melambat dari triwulan sebelumnya.

"Dari sisi lapangan usaha (LU), perbaikan permintaan domestik tercermin pada kinerja LU Perdagangan, LU Pertanian, LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, serta LU jasa-jasa lainnya yang utamanya di jasa administrasi pemerintahan, jasa perusahaan, dan jasa kesehatan," jelas Agusman

Sementara itu, lanjut dia, kinerja LU Industri Pengolahan dan LU Konstruksi cenderung menurun terkait dengan jumlah hari kerja pada periode libur lebaran di Juni 2018 yang lebih panjang daripada 2017.

Oleh sebab itu, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2018 tetap kuat didorong permintaan domestik. Kemudan investasi juga tetap baik seiring dengan berlanjutnya pembangunan infrastruktur sehingga mendorong perbaikan konsumsi swasta.

"Selain itu, belanja pemerintah yang tetap kuat dan stabilitas makroekonomi yang terjaga akan mendukung momentum perbaikan ekonomi. Penguatan struktur lapangan usaha yang terus dilakukan melalui kebijakan reformasi struktural akan semakin memantapkan akselerasi perbaikan ekonomi ke depan," pungkas Agusman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com