Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Cicilan Utang Rp 400 Triliun, Sri Mulyani Angkat Bicara

Kompas.com - 16/08/2018, 22:36 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati angkat bicara terkait pernyataan Ketua MPR Zulkifli Hasan soal cicilan utang pemerintah sebesar Rp 400 triliun.

Menurut Sri Mulyani, perhitungan Zulkifli tidak tepat sebab dia hanya melihat porsi pembiayaan utang pemerintah saja, tanpa melihat penurunan dari defisit APBN dan keseimbangan primer yang semakin menuju arah positif.

"Ini sebabnya Ketua MPR nyeletuk tentang utang. Perkembangan defisit APBN dan keseimbangan primer kami kelola dengan baik, terutama masalah utang adalah sangat hati-hati," kata dia saat konperensi pers di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

Sri Mulyani mengakui persoalan utang ini memang terkadang sengaja mempolitisasinya.

Baca juga: Utang Pemerintah Rp 4.253 Triliun Per Juli 2018

Dia pun menjelaskan, defisit APBN paling besar terjadi pada 2015 sebesar 2,59 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) senilai Rp 298,5 triliun. Angka tersebut terus menurun, pada APBN 2016 menjadi 2,49 persen atau sekitar Rp 308,3 triliun. Lalu pada 2017 defisit naik sedikit menjadi 2,51 persen atau sekitar Rp 341 triliun.

Sementara pada 2018, pemerintah menargetkan defisit turun menjadi 2,12 persen atau sekitar Rp 314,2 triliun. Pemerintah optimistis defisit pada RAPBN 2019 mendatang berada di angka 1,84 persen atau sekitar Rp 297,2 triliun.

"Terlihat bawa defisit kita itu mengalami penurunan terhadap GDP, kelihatan bahwa trennya yang mendekati nol," lanjut dia.

Baca juga: Ekonom: Utang Indonesia Salah Satu Paling Aman di Dunia

Sri Mulyani menyanyangkan pernyataan Ketua MPR yang membandingkan pembayaran utang dengan anggaran kesehatan. Lagi-lagi menurut dia, perhitungan Zulkifli kurang tepat.

"Karena yang dihitung itu hanya menggunakan anggaran yang ada di Ibu Menteri Kesehatan (Nila Moeloek). Padahal anggaran kesehatan ada yg di PBI dan juga ada yg berasal dari daerah," katanya.

Baca juga:JEO - Poin per Poin Isi Pidato Jokowi soal Ekonomi dan RAPBN 2019

Kompas TV Zulkifli menilai kemampuan mencicil utang yang dilakukan pemerintah sudah di luar batas kewajaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com