Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Sasar Wisatawan Candi Borobudur, Kementan Kampanye Bahan Pangan Lokal

Kompas.com - 19/08/2018, 00:49 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

Input yang baik dapat mencapai keseimbangan aliran energi pada sistem tubuh. Hasil akhirnya adalah sehat pikiran dan tubuh.

"Saya seperti terbang, tidak punya lelah. Kalau mau berhenti susah itu. Seperti ada dorongan,” ujar dia.

Generasi muda cinta pangan lokal

Direktorat Jenderal Hortikultura Suwandi optimistis program konsumsi pangan lokal Indonesia bisa menjangkau lebih banyak generasi muda.

Hal ini tentu berdampak positif dalam menanggulangi kebiasaan mengonsumsi pangan impor, yang dianggap lebih murah. Jika generasi muda sudah sadar pentingnya mengonsumsi pangan lokal, maka ke depannya petani akan semakin sejahtera dan bahagia.

“Kami dorong dinas pertanian bagaimana memanfaatkan pangan lokal seperti kedelai, kentang, kopi yang berdampak ke wisatawan. Diharapkan naik turun tangga tidak lelah," ujar Suwandi.

Dia menekankan pangan lokal memiliki potensi yang luar biasa. Misalnya, kedelai lokal non-GMO, rasanya jauh lebih legit.

Baca juga: Mentan Minta Regulasi Ekspor Edamame Jember Dipermudah

Buah impor dan lokal rasanya saja lebih enak. Pangan lokal jelas cita rasa dan asal usulnya, tanpa treatment.

“Pangan lokal unsurnya lebih fresh dibanding impor. Ayo kita sukai pangan lokal kita,” ujarnya.

Kementerian Pertanian selama ini berupaya menjaga dan meningkatkan kualitas pangan Indonesia selain dari sisi kuantitas produksi.

Upaya yang telah dilakukan di antaranya peningkatan pembudidayaan secara organik dan peningkatan kualitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com