Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Kebiasaan Pagi CEO Google yang Bisa Dicontoh agar Bisa Lebih Sukses

Kompas.com - 23/08/2018, 05:48 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.comCEO Google Sundar Pichai mengungkapkan bahwa sukses dan stres tidak perlu berjalan beriringan. Rutinitas pagi yang tenang dan sederhana adalah kuncinya.

Chief Executive Google ini mengawasi lebih dari 85.000 karyawan di lima benua. Semua dia lakukan sambil mengemban tuntutan perusahaan untuk menciptakan strategi pertumbuhan jangka panjang dalam bisnis Google.

Meskipun banyak eksekutif muda kadang menyambut paginya dengan bangun sebelum fajar hanya untuk mengecek e-email, Sundar memilih cara lain. Dia memosisikan suasana hatinya setenang mungkin saat pagi.

Menurut sebuah studi Wharton Business School, orang yang memulai pagi hari dengan suasana hati yang tenang biasanya akan tetap seperti itu sepanjang hari. Hal itu membantu orang tersebut untuk tetap fokus dalam penyelesaian masalah.

Suatu pagi yang santai mungkin sangat penting bagi generasi milenial. Orang-orang dalam generasi ini merasakan tekanan terbesar dari generasi sebelumnya adalah “standar sukses yang tinggi”.

Tekanan yang kuat untuk berhasil kepada generasi ini dapat membuat setiap hari mereka terasa lebih stres.

Sementara itu, menurut sebuah studi dari Family Work Institute, orang yang bekerja terlalu keras lebih cenderung membuat kesalahan pada pekerjaan atau merasa marah dan dendam terhadap rekan-rekan mereka.

Mereka juga cenderung tidak mampu mengatasi kejadian kehidupan sehari-hari. Tekanan untuk berhasil dalam semua aspek kehidupan bahkan bisa membuat rumah lebih stres ketimbang kantor.

Berikut lima cara CEO Google Sundar Pichai agar rutinitas pagi diawali dengan lebih tenang:

1. Bangun lebih awal, tetapi jangan terlalu dini

Para pemimpin bisnis sukses seperti Kevin O'Leary dan Tim Cook bangun pada pukul 04.30 pagi atau lebih awal, Pichai memiliki pandangan yang berbeda. "Aku bukan orang pagi," Pichai mengakui dalam sebuah wawancara dengan Recode. Sundar mengawali lompatan hari dengan bangun sekitar pukul 06.30-07.00 setiap pagi.

Jika belum terbiasa bangun pagi, beberapa penelitian mungkin merubah pikiran Anda. Dalam sebuah penelitian, seorang ahli biologi menemukan bahwa bangun pagi akan berpengaruh pada posisi untuk kesuksesan bisnis karena mereka lebih proaktif dan rutinitas mereka akan selaras dengan jadwal perusahaan.

Dalam penelitian lain, para ilmuwan menemukan bahwa orang-orang yang bangun dari tempat tidur pukul 07.00 pagi rata-rata bekerja lebih baik di tempat kerja dan memiliki kesempatan lebih rendah untuk mengalami depresi, stres, dan kelebihan berat badan.

2. Baca buku atau koran

Membaca adalah latihan untuk otak, seperti latihan fisik untuk tubuh, membaca akan membuat otak Anda lebih kuat. Jadi, jika biasanya Anda adalah melihat media sosial saat bangun, cobalah menggantinya dengan buku atau koran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com