JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui forum High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Pusat (TPIP) menyepakati langkah-langkah untuk menjaga tingkat inflasi hingga akhir tahun ini tetap sesuai dengan ketetapan awal. Tingkat inflasi yang dijaga adalah pada kisaran 3,5 plus minus 1 persen untuk tahun 2018.
"Pemerintah berkomitmen menjaga inflasi 2018 dengan menjaga inflasi volatile food (komponen bergejolak) pada kisaran 4-5 persen," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jumat (24/8/2018).
Cara untuk menjaga inflasi volatile food tersebut, menurut Sri Mulyani, pertama-tama dengan memastikan pasokan dan stok komoditas pangan. Kemudian, juga dengan kelancaran distribusi bahan-bahan pokok serta melakukan operasi pasar secara terukur.
Adapun risiko dalam menjaga stok komoditas bahan pokok di antaranya adalah cuaca. Cuaca di sebagian besar wilayah kini pada umumnya sedang mengalami musim kemarau dan adanya dampak dari bencana alam di beberapa wilayah.
Baca juga: Jaga Inflasi, Pemerintah Kaji Ulang 900 Komoditas Impor
"Kami juga berkoordinasi dengan Bank Indonesia dalam mengelola tekanan inflasi yang bersumber dari impor atau imported inflation sekaligus menjaga keseimbangan eksternal jadi lebih kuat," tutur Sri Mulyani.
Dalam rapat tersebut, para menteri dan pemimpin terkait juga menyepakati strategi pengendalian inflasi jangka menengah yang dituangkan ke dalam Roadmap Pengendalian Inflasi tahun 2019-2021.
Roadmap yang dimaksud disusun berdasarkan ketersediaan, keterjangkauan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif dan didukung data serta koordinasi pusat dengan daerah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.