Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Big Start Indonesia: Ini Tips Untuk Perempuan yang Ingin Mulai Usaha Sendiri

Kompas.com - 26/08/2018, 08:00 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

2. Membangun Reputasi Produk

Selanjutnya, setelah punya karakteristik produk yakni membangun reputasi untuk produk hasil usaha. Menurutnya, membangun reputasi ini bukan hal yang mudah dan tidak bisa dibangun dalam waktu singkat. Butuh beberapa hal yang mendukung agar reputasi produk dikenal baik oleh peminatnya.

“Reputasi itu butuh 5 poin yang membangunnya yakni waktu, konsistensi, kejujuran, komitmen dan maintanance,” imbuh Reni.

Reni bercerita, reputasi butuh waktu karena untuk menghasilkan produk yang sukses tidak bisa dibangun dalam waktu singkat. Dia mengimbau jika gagal dalam satu usaha, jangan cepat menyerah, begitu pun ketika mengalami kerugian pertama jangan cepat-cepat ingin tidak mau memulai usaha lagi.

“Jadi pengusaha itu lumayan berat, biasanya banyak ibu-ibu itu males karena produknya tidak laku, terus menyerah saja. Jangan, harus tetap (usaha). Memang mau bagaimana lagi, kita belum belajar pemasaran sebelumnya. Kita perlu waktu buat beradaptasi,” tegas Reni.

Kemudian yakni konsistensi produk, misal jika usahanya adalah produk makanan maka fokuskan disitu saja dulu dan lihat perkembangannya. Jangan asal membuat produk dulu ketika memang usaha yang pertama belum cukup stabil.

“Misal kita mau jual makaroni level pedas, ya sudah itu saja dulu jangan campur-campur dengan produk lain. Kalau sudah berkembang baru bisa bergerak ke bisnis lain,” tutur Reni.

Tak lupa, poin penting adalah kejujuran. Menurut Reni kejujuran itu perlu kepada calon klien yang akan menggunakan produk atau yang ingin bekerja sama. Dia mengandaikan, jika ada yang memesan produk dan meminta dalam jumlah tertentu kalau tidak bisa terpenuhi sebaiknya jujur saja.

“Kalau kita tidak bisa (penuhi) bilang saja tidak bisa. Karena setelah kita bilang bisa kita akan dituntut untuk ke poin selanjutnya yakni komitmen. Harus memenuhi komitmen atau janji kita,” ujar Reni.

Mengikuti poin kejujuran, tahap selanjutnya adalah komitmen. Seorang pengusaha perlu berkomitmen baik dengan pelanggan maupun produk-produknya.

“Kalau sudah terima ya risiko untuk dipenuhi. Lebih baik lagi jika sebelum tenggat yang ditentukan (dengan pelanggan) sudah selesai, efeknya akan lebih baik ke citra produk dan usaha kita,” imbuh Reni.

Terakhir yakni Reni menyebutkan yakni maintanance, maksudnya adalah membangun hubungan baik. Jangan sampai memutus hubungan baik dengan pelanggan baik itu pelanggan yang sudah lama maupun pelanggan baru, atau bahkan yang sudah tidak menjadi pelanggan lagi. Hubungan baik dan silaturahmi itu perlu dalam membangun bisnis.

“Kita harus menjaga komunikasi dan silaturahmi kepada klien dengan baik. Dengan adanya maintanance, harus terus di sapa mau buyer lama dan buyer baru,” pungkasnya.

3. Menjaga Kualitas Produk

Reni menyebutkan hal terakhir yang tidak kalah penting agar produk usaha semakin dikenal yakni selalu mempertahankan kualitas dari awal. Jangan karena suatu hal, misal kebutuhan mahal tapi agar tetap murah akhirnya menurunkan kualitasnya dari standar awal.

“Jangan sampai (turun kualitas), risiko memang untungnya dikurangi. Namun, jika konsumen sudah mulai merasa produk berbeda dari awal, pertanda bahwa konsumennya mungkin akan berpaling,” tutur Reni.

“Hal itu membuat karakteristik sudah turun,” imbuhnya.

Setelah 3 hal itu bisa diterapkan, Reni mengatakan tinggal melihat bagaimana hasil produk berkembang di pasar.

“Setelah itu kamu akan merasakan sendiri produkmu akan berjalan dengan baik, asalkan di reputasi kamu jaga 5 hal tadi, karakteristik tetap kuat dan kualitas tidak berbeda,” tutup Reni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com