Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Youtube, Mantan Fotografer Ini Sukses Berbisnis Kulit

Kompas.com - 27/08/2018, 08:08 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

“Sekarang omzet cukup lumayan, ada di kisaran Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar,” ujarnya.

Hampir bangkrut

Dalam perjalanannya, start up asal Surabaya ini pernah hampir bangkrut saat usianya baru menginjak satu tahun. Hal tersebut karena rumah dari bengkel atau garasi kerja Revolt Industry terbakar habis. Mulai dari rancangan desain, pesanan konsumen hingga bahan baku semua ludes terbakar kala itu.

“Awal 2016 bengkel kita kebakar, disitu Revolt sudah hampir putus harapan buat bisnis. Saya saat itu merasa mungkin sudah sampai di sini saja Revolt Industry,” cerita Agung.

Musibah itu membuat Revolt Industry harus vakum selama 1 bulan karena terkendala biaya untuk melanjutkan bisnis. Namun Agung berupaya bangkit dan membangun Revolt Industry dari awal lagi.

“Kalau sudah passion, mau sudah jadi abu juga pasti bisa bangkit lagi,” tegasnya.

Dia mengakui persaingan di industri olahan kulit lumayan tinggi dengan kualitas produk yang tidak jauh berbeda. Sehingga bila hanya mengandalkan kualitas, diakuinya hal itu tidak cukup. Untuk menyiasatinya, Agung pun mengandalkan konsistensi dan inovasi.

“Inovasi dan konsistensi dalam berbisnis ini yang akan membuatnya unik dan spesial di mata konsumen,” ucapnya.

Menurut dia, ada 3 hal yang membuat Revolt Industry ini bisa bersaing di pasar bisnis kulit ini.

Pertama, material kulit atau raw material yang menggunakan kulit sapi Jawa berkualitas dan tidak asal-asalan dalam mengolahnya.

Kedua, desain-desain yang diusung memiliki kekhasan tersendiri dan dikerjakan dengan detail jahitan demi jahitannya.

Terakhir, nilai yang diemban oleh Revolt Industry serta cerita-cerita di baliknya yang berusaha dikenalkan kepada konsumen setianya agar ada hubungan personal yang mendalam dengan konsumennya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com