Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sri Mulyani tentang Utang yang Selalu Ditanyakan...

Kompas.com - 27/08/2018, 15:45 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan salah satu tantangan Kementerian Keuangan adalah mengkomunikasikan berbagai kebijakan dan memberi penjelasan perihal pengelolaan keuangan negara kepada masyarakat.

Dia memandang, ada beberapa hal yang ditanyakan terus menerus, seperti soal utang.

"Pertanyaannya enggak berubah, berapa jumlah utang, berapa jumlah pembayaran utang. Namun, kita tidak boleh menyerah," kata Sri Mulyani saat memberi kata sambutan pada acara Tantangan Pengelolaan Layanan Informasi Publik Kementerian Keuangan di Era Digital, Senin (27/8/2018).

Sri Mulyani menjelaskan, pihaknya selalu memperbarui informasi terkini di laman resmi mereka, kemenkeu.go.id, termasuk soal utang yang sering ditanyakan. Meski sudah menyertakan semua informasi di laman tersebut, Sri Mulyani memahami bahwa itu saja tidak cukup.

Pihaknya harus proaktif menginformasikan tentang apa yang jadi perbincangan di masyarakat, terutama di media sosial.

Adapun tantangan Kementerian Keuangan saat menyampaikan informasi kepada publik, menurut Sri Mulyani, adalah bagaimana meneruskan informasi yang begitu banyak namun tetap sesuai konteks yang sedang dibahas. Sama halnya ketika sedang tahun politik, tantangan dalam memberikan informasi dinilai sama oleh Sri Mulyani.

"Tantangan dari sisi politik ya kalau siklus politik, silakan saja. Selama masyarakat bisa mendapat informasi dan akses, juga berbagai macam penjelasan yang bisa kami jelaskan berikut konteksnya, karena Kementerian Keuangan dari zaman Orde Baru sampai sekarang kan semua informasinya ada di sini," tutur Sri Mulyani.

Kementerian Keuangan memiliki Biro Komunikasi dan Layanan Informasi yang bertugas menyampaikan kebijakan Kemenkeu dan menanggapi isu yang beredar di lapangan.

Sri Mulyani mengajak seluruh jajarannya agar terus melakukan inovasi untuk memberi pemahaman kepada masyarakat, terlebih belakangan ini banyak yang sengaja menyalahgunakan informasi dengan menyajikannya secara tidak utuh.

"Betapa kita memberikan informasi pun bisa dipenggal, dipotong, diambil, dan disalahgunakan. Bisa suatu tabel diambil hanya angkanya, lalu dibuat narasi yang lain. Makanya jangan merasa sudah cukup, atau beralasan itu sudah ada di website," ujar Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com