JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja produk reksa dana syariah secara umum membukukan pertumbuhan positif di tengah melemahnya industri reksa dana akibat volatilitas yang terjadi pada pasar finansial di Indonesia.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sepanjang Januari hingga Juli 2018 mencatat, produk reksa dana syariah memiliki total dana kelolaan (NAB) sebesar Rp 32,67 triliun atau sekitar 6,62 persen dari total dans kelolaan reksa dana sebesar Rp 493,41 triliun. Hal ini meningkat dibandingkan NAB reksa dana syariah pada tahun 2017 sebesar Rp 28,31 triliun atau 6,19 persen dari total kelolaan reksa dana 2017 sebesar Rp 457,5 triliun.
Menurut Direktur Utama PT Bahana TCW Investment Management Edward Lubis, kinerja produk reksa dana syariah tetap positif didorong meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan produk investasi halal ini.
"Kondisi global ekonomi yang terjadi saat ini telah memicu kenaikan suku bunga dalam negeri, sedangkan pasar obligasi dan pasar saham berfluktuasi cukup tinggi. Hal ini menjadikan produk reksa dana syariah berbasis pasar uang lebih menarik dibandingkan konvensional yang berbasis obligasi dan pasar saham," ujar Edward dalam keterangan tertulis yang diberikan kepada Kompas.com, Senin (27/8/2018).
Baca juga: Ingin Investasi Reksa Dana Saat Pasar Bergejolak? Perlu Perhatikan Hal ini
Adapun salah satu produk reksa dana Bahana, yakni Reksa Dana Bahana Likuid Syariah (BLS) memperoleh penghargaan dari Majalah Investor sebagai "Best Syariah 2018" dari kategori Reksa Dana Syariah Terbaik pada hari Kamis (23/8/2018) lalu.
“Di tengah ketidak pastian pada kondisi global ekonomi, para investor lebih memilih untuk berinvestasi pada produk reksa dana yang memberikan kepastian imbal hasil dan dalam jangka waktu pendek. Hal ini yang membuat produk Reksa Dana Bahana Likuid Syariah mendapat kepercayaan dari para investor jangka pendek,” lanjut dia.
Reksa dana Bahana Likuid Syariah (BLS) berinvestasi di instrumen pasar uang atau instrumen sukuk yang jatuh temponya tidak lebih dari 1 tahun. Reksa dana ini dinilai cocok untuk para investor dengan profil risiko konservatif dan membutuhkan likuiditas
Sebagai informasi, sejak diluncurkan pada 14 Januari 2015 lalu hingga kini, total jumlah dana kelolaan BLS mencapai Rp 249,68 miliar. Sementara, imbal hasil alias return yang diberikan reksa dana BLS sebesar 5,26 persrn selama satu tahun atau 23,84 persen sejak diluncurkan. Sementara itu, beberapa efek dalam portofolio BLS antara lain deposito syariah dari Bank Panin Syariah, Bukopin Syariah, BJB syariah, Bank Victoria Syariah, BPD Riau UU Syariah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.