Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kinerja Reksa Dana Syariah Positif

Kompas.com - 28/08/2018, 09:11 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja produk reksa dana syariah secara umum membukukan pertumbuhan positif di tengah melemahnya industri reksa dana akibat volatilitas yang terjadi pada pasar finansial di Indonesia.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sepanjang Januari hingga Juli 2018 mencatat, produk reksa dana syariah memiliki total dana kelolaan (NAB) sebesar Rp 32,67 triliun atau sekitar 6,62 persen dari total dans kelolaan reksa dana sebesar Rp 493,41 triliun. Hal ini meningkat dibandingkan NAB reksa dana syariah pada tahun 2017 sebesar Rp 28,31 triliun atau 6,19 persen dari total kelolaan reksa dana 2017 sebesar Rp 457,5 triliun.

Menurut Direktur Utama PT Bahana TCW Investment Management Edward Lubis, kinerja produk reksa dana syariah tetap positif didorong meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan produk investasi halal ini.

"Kondisi global ekonomi yang terjadi saat ini telah memicu kenaikan suku bunga dalam negeri, sedangkan pasar obligasi dan pasar saham berfluktuasi cukup tinggi. Hal ini menjadikan produk reksa dana syariah berbasis pasar uang lebih menarik dibandingkan konvensional yang berbasis obligasi dan pasar saham," ujar Edward dalam keterangan tertulis yang diberikan kepada Kompas.com, Senin (27/8/2018).

Baca juga: Ingin Investasi Reksa Dana Saat Pasar Bergejolak? Perlu Perhatikan Hal ini

Adapun salah satu produk reksa dana Bahana, yakni Reksa Dana Bahana Likuid Syariah (BLS) memperoleh penghargaan dari Majalah Investor sebagai "Best Syariah 2018" dari kategori Reksa Dana Syariah Terbaik pada hari Kamis (23/8/2018) lalu.

“Di tengah ketidak pastian pada kondisi global ekonomi, para investor lebih memilih untuk berinvestasi pada produk reksa dana yang memberikan kepastian imbal hasil dan dalam jangka waktu pendek. Hal ini yang membuat produk Reksa Dana Bahana Likuid Syariah mendapat kepercayaan dari para investor jangka pendek,” lanjut dia.

Reksa dana Bahana Likuid Syariah (BLS) berinvestasi di instrumen pasar uang atau instrumen sukuk yang jatuh temponya tidak lebih dari 1 tahun. Reksa dana ini dinilai cocok untuk para investor dengan profil risiko konservatif dan membutuhkan likuiditas

Sebagai informasi, sejak diluncurkan pada 14 Januari 2015 lalu hingga kini, total jumlah dana kelolaan BLS mencapai Rp 249,68 miliar. Sementara, imbal hasil alias return yang diberikan reksa dana BLS sebesar 5,26 persrn selama satu tahun atau 23,84 persen sejak diluncurkan. Sementara itu, beberapa efek dalam portofolio BLS antara lain deposito syariah dari Bank Panin Syariah, Bukopin Syariah, BJB syariah, Bank Victoria Syariah, BPD Riau UU Syariah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com