Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Barata Dapat Kontrak Revitalisasi Pabrik Gula Senilai Rp 866 Miliar

Kompas.com - 28/08/2018, 10:12 WIB
Hamzah Arfah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com – PT Barata Indonesia yang berpusat di Gresik, Jawa Timur,  mendapatkan kontrak revitalisasi Pabrik Gula (PG) Gempolkrep milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X yang berada di Mojokerto.

Penandatanganan kerja sama dilakukan di kantor PTPN X di Surabaya, Senin (27/8/2018), antara Direktur Utama Barata Indonesia Silmy Karim dan Dirut PTPN X oleh Dwi Satriyo Annurogo, dengan disaksikan oleh tim dari Kejaksaan Jawa Timur.

Dalam penandatanganan ini juga disepakati Barata Indonesia bertindak sebagai pihak yang melakukan pengerjaan pabrik bioethanol milik PTPN X, yang juga terletak di Mojokerto.

Barata Indonesia bakal mengerjakan proyek peningkatan kapasitas PG Gempolkrep, yang sebelumnya berkapasitas 6500 TCD menjadi 8000 TCD. Dengan selanjutnya, proyek ini akan terintegrasi dengan pabrik bioethanol dan co generation, Gempolkrep milik PTPN X.

Baca juga: Karena Ide Presiden Jokowi, Bekas Pabrik Gula Ini Berubah Fungsi Jadi Concert Hall

Adapun untuk total nilai proyek yang didapatkan oleh Barata dalam pengerjaan proyek kali ini mencapai Rp 866 miliar, dengan durasi pengerjaan kurang lebih selama 15 bulan.

Dalam proyek PG Gempolkrep, Barata Indonesia menggandeng provider teknologi Sutech Thailand, yang dianggap sudah berpengalaman dalam membangun pabrik gula di Indonesia.

“Proyek PG Gempolkrep merupakan proyek industri gula keempat, yang berhasil diperoleh Barata Indonesia dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Dengan pengalaman yang kami miliki, Barata memang ingin menjadi solution provider bagi proyek-proyek industri Agro, khususnya industri gula nasional,” ujar Silmy Karim dalam siaran pers yang  diterima Kompas.com, Senin (27/8/2018).

Sebelum mendapatkan proyek untuk pengerjaan PG Gempolkrep, Barata Indonesia sempat tercatat mendapatkan proyek revitalisasi untuk tiga pabrik gula. Yakni, PG Rendeng milik PTPN IX, PG Asembagus milik PTPN XI, serta PG Bombana.

Kepastian ini juga mendapat sambutan baik dari Kementerian BUMN melalui Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi, Wahyu Kuncoro. Ia mengatakan, proyek PG Gempolkrepp-Mojokerto milik PTPN X, merupakan bagian dari program revitalisasi pabrik gula milik BUMN. Program ini dilakukan, guna mendukung kebijakan pemerintah dalam rangka mewujudkan swasembada gula.

“Revitalisasi pabrik gula milik BUMN akan meningkatkan produksi gula, sekaligus akan mendukung terwujudnya swasembada gula nasional,” tutur Wahyu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com