Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Masyarakat Sekitar Bandara Kulon Progo Jangan Hanya Dijadikan "Security"

Kompas.com - 29/08/2018, 21:27 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana meresmikan operasional Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) pada Maret 2019 mendatang. Saat ini, proses pembangunan NYIA sudah memasuki konstruksi fisik.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, keberadaan NYIA diharapkan dapat membuka peluang usaha masyarakat di sekitarnya. Dia pun meminta agar masyarakat sekitar bandara yang berlokasi di Kulon Progo juga bisa menjadi pekerja di bandara tersebut.

"Gubernur (DIY) bilang rakyat di sekitar diberi pekerjaan, misalnya 70 orang sudah menjadi strewardess. Jangan hanya jadi security, tapi juga bisa masukkan jadi air traffic controller," ujar Luhut ketika konferensi pers hasil Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah mengenai akselerasi pengembangan destinasi pariwisata prioritas dia Yogyakarta, Rabu (29/8/2018).

Selain itu, dia juga mengatakan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyiapkan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk masyarakat di daerah yang dekat dengan wilayah destinasi wisata. Luhut menekankan agar masyarakat kecil turut bisa berkontribusi pada pengembangan pariwisata daerah.

Baca juga: AP I: Pembebasan Lahan Rampung, Bandara Kulon Progo Segera Dibangun

Skema lain yang juga turut disiapkan adalah memberikan sentuhan lokal pada setiap fasilitas non akomodasi yang akan dinikmati oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

"Misalnya saja, jangan hanya dibikin Starbucks tapi juga Starprog untuk mempromosikan kalau Indonesia hebat," ujar dia.

Luhut pun tak menampik banyaknya masalah yang dihadapi pemerintah dalam mengembangkan pariwisata yang bertujuan untuk mempercepat pendapatan devisa ini. Namun, jika sudah berjalan dengan baik, dampak lanjutan dari majunya pariwisata di Indonesia dapat dinikmati oleh masyarakat luas.

"Sehingga dengan demikian kita dapat penerimaan dari devisa pariwisata yang meningkat banyak dan akan memberikan lapangan kerja yang lebih luas," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com