Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caplok NPR, Indo Tambangraya Gelontorkan 30 Juta Dollar AS

Kompas.com - 30/08/2018, 10:28 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indo Tambangraya Megah Tbk mengakuisisi 100 persen saham PT Nusa Persada Resources (NPR) pada semester I 2018. Hal ini dilakukan untuk untuk menambah cadangan batu bara sebesar 77 juta ton.

Direktur Indo Tambangraya, Bramantya Putra mengatakan, NPR yang terletak di Kalimantan Tengah berada dalam Gugus Melak bersama tiga anak perusahaanya, yakni Bharinto Ekarama (BEK), Trubaindo Coal Mining (TCM), dan Tepian Indah Sukses (TIS).

"NPR akan menambah keunggulan kompetitif bagi portfolio tambang-tambang cadangan batu bara 5.500 kilo kalori per kilogram. Sementara pembangunan prasarana tambang direncanakan berlangsung tahun depan dengan produksi perdana tahun 2022," ujar Bramantya di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (29/8/2018).

Perusahaan mencatat laba bersih semester I 2018 sebesar 103 dollar AS. Angkanya turun sekitar 3 persen dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu. Harga jual rata-rata batu bara senilai 80,9 dollar AS per ton, naik 18 persen dari tahun lalu.

Bramantya mengatakan, kenaikan harga jual tersebut akibat permintaan yang meningkat, terutama dari China karena pasokan dari dalam negeri yang terbatas.

Indo Tambangraya membukukan penjualan bersih sebesar 809 juta dollar AS, naik 8 persen.

"Perusahaan mempertahankan posisi kas dan setara kas sebesar 268 juta dollar AS tanpa utang," kata Bramantya

Untuk 2018, perusahaan tersebut mengimplementasikan sejumlah strategi untuk mengukuhkan posisinya sebagai perusahaan energi. Pertama, memaksimalkan nilai jangka panjang dengan menambah cadangan batu bara secasr organik maupun nonorganik.

Kemudian, menangkap margin sepanjang rantai nilai. Contohnya, pembelian PT Gasemas tahun lalu menghasilkan penghematan biaya bahan bakar serta memungkinkan tambahan pendapatan dan margin dari pihak ketiga.

Tak hanya itu, Indo Tambangraya juga mengalokasikan belanja modal sebesar 40 juta dollar AS untuk anak perusahaan yang bergerakn di bidang kontraktor pertambangan. Bramantya mengatakan, pihaknya juga menargetkan anak perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, PT ITM Indonesia, untuk mendapat kontrak penjualan 2,4 juta ton batu bara.

"Perusahaan aktif mengevaluasi setiap kemungkinan jnvetasi baru dan akuisisi energi konvesional, maupun energi terbarukan," kata Bramantya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com